itu bukan karantina hanya batasi akses keluar masuk tamu aja
Jakarta (ANTARA) - Warga RW04 Cipinang Melayu, Duren Sawit, Jakarta Timur, membatasi aktivitas pengunjung yang melintasi kawasan mereka dengan menutup sebagian jalan dengan seng, Minggu.

Hal itu disampaikan Lurah Cipinang Melayu, Agus Sulaeman, yang dihubungi ANTARA melalui sambungan telepon.

"Penutupan jalan tidak berkaitan dengan standar operasional prosedur 'lockdown' dan bukan karantina. Itu hanya pembatasan tamu saja," katanya.

Baca juga: Gubernur Sumsel ikuti pemerintah pusat soal karantina wilayah

Baca juga: Cegah COVID-19, Sahroni dukung kebijakan "lockdown" Jabodetabek

Baca juga: Pemprov Malut tegaskan tolak kebijakan "lockdown"


Menurut Agus penutupan jalan dilakukan pengurus RW04 dengan memasang seng di badan jalan, sementara akses lalu lintas pengendara dialihkan lewat jalur alternatif di Jembatan Kuning setelah kampus Borobudur.

Sejauh ini belum ada larangan dari otoritas terkait bagi warga yang membatasi akses keluar masuk lingkungan demi menjaga keamanan lingkungan.

"Kita dukung Pak Gubernur tidak boleh mudik dan itu bukan karantina hanya batasi akses keluar masuk tamu aja," katanya.

Agus juga memastikan bahwa situasi masyarakat di wilayah itu masih tetap kondusif meski sebagian jalan lingkungan mulai dibatasi aksesnya.

Sebelumnya beredar tayangan video melalui akun Instagram bahwa jalan di Cipinang Melayu mulai dilakukan 'lockdown' demi mengantisipasi menyebarkan COVID-19.

"Bos laporan bos, ini Cipinang Melayu akses sudah diberlakukan lockdown. Semua pintu sudah ditutup secara permanen sampai waktu yang tidak bisa ditentukan," ujar salah satu warga.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020