Palangkaraya (ANTARA News) - Sejumlah aktivis konservasi lingkungan menyoroti terjadinya perubahan perilaku satwa karena pengaruh perubahan iklim dunia dan rusaknya habitat di hutan-hutan Indonesia.

Pada peringatan Hari Bumi 2009 yang digelar oleh LSM World Wildlife Fund (WWF) Kalteng di Palangkaraya Sabtu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalteng Mega Harianto menegaskan perlunya mengulas perubahan prilaku satwa akibat perubahan iklim.

Terkait perubahan iklim dunia, menurut Mega, upaya penyelamatan flora dan fauna di Kalimantan Tengah (Kalteng) khususnya penyelamatan orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) perlu lebih digalakkan dengan melibatkan semua pihak.

"Perlu perbaikan mengantisipasi risiko yang parah dari aktivitas manusia, khususnya penyelamatan orangutan," katanya.

BKSDA selama ini turut serta dalam upaya melestarikan sumber daya alam di Kalteng bersama pemerintah daerah, diantaranya mengendalikan kebakaran hutan dan kegiatan-kegiatan penyelamatan flora dan fauna di Kalteng.

Sementara itu, peneliti primata di Kalteng, Fouad Fauzi MS, sebelumnya juga menemukan perubahan pola hidup dan perilaku orangutan Kalimantan yang hidup di sejumlah hutan setempat .

Perubahan yang paling nyata terjadi adalah perubahan komposisi makanan utama dan keterlambatan reproduksi orangutan yang terjadi akibat konversi habitat alami, kata Fouad.

"Penelitian di wilayah Tuanan menyebutkan banyak orangutan yang beralih makan kambium kulit kayu. Padahal pada habitat alaminya, 60 persen makanan orangutan adalah buah-buahan," jelasnya.

Hal itu terjadi karena konversi hutan tak terkontrol telah mengakibatkan banyak penebangan pohon yang merupakan penghasil buah favorit orangutan, hingga tidak ditemukan lagi buah-buahan bagi makanan orangutan.

Selain itu, sejumlah penelitian lain menyatakan tingkat stres orangutan di hutan-hutan Kalimantan Tengah saat ini relatif lebih tinggi akibat terlalu sering bertemu manusia yang menjadi ancaman baginya.

Sementara itu dalam peringatan "Hari Bumi 2009" yang diselenggarakan di Hall Palangkaraya Mall dari 25 - 27 April digelar sejumlah puncak kegiatan seperti lomba menulis, mewarnai, fotografi dan seminar yang secara khusus digelar di Kabupaten Murung Raya.

Peringatan "Hari Bumi 2009" itu mengambil tema "Hapakat Itah Mahaga Petak Danum" (bersama kita menjaga hutan) dan dimeriahkan dengan pameran produk lokal hasil pemberdayaan ekonomi masyarakat.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009