Pekanbaru (ANTARA) - Muslimat Nahdatul Ulama Pelalawan, Provinsi Riau, meniadakan acara peringatan hari lahir (harlah) organisasi tersebut, kemudian menggantinya dengan kegiatan pembagian cairan pembersih tangan (hand sanitizer) kepada 3.000 warga untuk membantu penanggulangan pandemi COVID-19.

“Kami berinisiatif saja. Pasalnya, kalau lakukan harlah, tak mungkin karena itu melanggar imbauan pemerintah, jadi kita bikin hand sanitizer untuk dibagikan ke rumah masyarakat, tahfiz, dan panti asuhan,” kata Ketua Pimpinan Cabang Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Pelalawan Sewitri saat dihubungi ANTARA dari Pekanbaru, Selasa.

Sewitri menjelaskan bahwa tujuan kegiatan sosial itu untuk membantu masyarakat yang kini kesulitan mendapatkan hand sanitizer.

Setelah pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) mencapai Riau, kata dia, produk cairan penyeteril tangan tersebut jadi barang langka dan juga mahal.

“Ini usulan dari teman-teman anggota muslimat juga yang memang kita mendengarkan apalagi keluhan masyarakat saat ini,” katanya.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Riau bertambah dari anggota jamaah tablig

Baca juga: Gubernur Riau belum tes COVID-19 dahulukan untuk warganya

Baca juga: Jumlah ODP di Riau tembus 10.000 seiring pulangnya TKI dari Malaysia


Sewitri menjelaskan bahwa pembagian ribuan botol ukuran 100 mililiter berisi cairan pembersih tangan secara serentak di 12 kecamatan mulai Senin (30/3).

Ia menegaskan bahwa pembagian hand sanitizer itu tidak dengan mengumpulkan massa,  tetapi anggota Muslimat NU mengantarkan dari rumah ke rumah.

“Bukan kumpulkan warga, kami yang datang dan membagikannya,” kata Sewitri yang juga anggota Komisi II DPRD Provinsi Riau.

Ia berharap bantuan tersebut bisa sekaligus mengedukasi warga Pelalawan untuk memperhatikan kebersihan agar terhindar dari penyakit. Apalagi, saat ini jumlah kasus positif COVID-19 di Riau terus bertambah.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, hingga 30 Maret sudah ada tiga kasus positif COVID-19, dan baru satu pasien yang dinyatakan sehat.

Jumlah pasien dalam pengawasan atau suspek Corona ada 105 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 10.678 orang.

Di Kabupaten Pelalawan, terdata ada 221 ODP dan jumlah terduga ada tujuh orang.

Pewarta: F.B. Anggoro
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020