Kedatangan (bawang putih) ini akan berlanjut terus, sudah ada jadwalnya sampai akhir tahun.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian menjamin stok dan pasokan bawang putih tercukupi, terutama selama masa tanggap darurat Covid-19, lewat impor yang masuk melalui pelabuhan besar, yakni Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), dan Pelabuhan Belawan (Medan) serta via Batam.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, pada Senin (30/3) memantau kedatangan bawang putih impor di Balai Karantina Tanjung Perak, Surabaya. Bawang putih impor ini didatangkan oleh CV Semangat Tani Maju Bersama (STMB) yang sudah mendapat rekomendasi dan izin impor dari pemerintah.

"Hari Senin di Tanjung Perak, Surabaya, kedatangan 1.500 ton bawang putih impor dari China dengan menggunakan 40 kontainer," kata Prihasto melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Ada pun tahun 2020 ini, Kementan menerbitkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk bawang putih sebanyak 450.000 ton untuk kebutuhan 10 -11 bulan ke depan.

Impor bawang putih ini sudah datang melalui tiga pelabuhan besar Indonesia sejak 11 Maret lalu. Khusus melalui Surabaya, totalnya sudah ada 7.700 ton bawang putih yang sudah masuk.

Prihasto menjelaskan kedatangan bawang putih ini diharapkan segera menurunkan harga bawang putih dari Rp30.000 per kg menjadi Rp20.000 hingga Rp25.000 per kg. Saat ini, bawang putih asal China ini pun sudah masuk ke pasar-pasar di Tanah Air.

Nantinya, setiap pekan akan ada 100--150 kontainer yang akan mendarat di empat pelabuhan di Indonesia. Dengan demikian, masyarakat diminta untuk tidak melakukan "panic buying" atau belanja berlebih karena pemerintah tetap menjaga pasokan bahan baku.

"Kedatangan (bawang putih) ini akan berlanjut terus, sudah ada jadwalnya sampai akhir tahun. Minggu depan juga akan ada yang masuk lagi. Kami sudah menerbitkan RIPH 450.000 ton bawang putih untuk 54 importir," katanya.

Kementan pun memberikan RIPH kepada 54 importir yang telah memenuhi kewajiban menanam bawang putih di dalam negeri dengan bekerja sama dengan petani lokal. Kewajiban ini berlaku langsung setelah bawang putih impor pesanan mereka datang hingga 1 tahun ke depan.

Selain bawang putih, Kementan juga telah menerbitkan RIPH untuk bawang bombai yang sekarang harganya masih melambung hingga Rp120.000 per kg.

Prihasto mengaku importir yang mendapat izin sudah melakukan pembelian bawang bombai dari China, Australia dan Selandia Baru. Total RIPH bawang bombai yang diterbitkan Kementan sebanyak 227.000 ton.

"Pertengahan April nanti akan datang bawang bombai sehingga harga bisa turun hingga Rp25.000 per kg. Jadi, kami minta sekali lagi masyarakat jangan khawatir, kami menjamin ketersedian pangan di Indonesia selama Covid-19 ini akan tetap aman dan terkendali," katanya.



Baca juga: Kementan pastikan relaksasi impor bawang sejalan dengan Kemendag
Baca juga: Legislator nilai relaksasi izin impor bawang dapat ganggu swasembada
Baca juga: Peneliti nilai rekomendasi impor tidak efektif di tengah COVID-19

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020