Jakarta (ANTARA) - Lembaga filantropi Dompet Dhuafa bersinergi dengan Jamkrindo Syariah (Jamsyar) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) membagikan 1.000 paket sembako bagi kaum duafa sebagai bagian dari program untuk mencegah dan menangkal penyebaran virus Corona.

"Sinergi ini direalisasikan dengan menyalurkan bantuan sembako 1.000 paket," kata CCO Dompet Dhuafa, Guntur Subagja melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Dompet Dhuafa prioritaskan kebutuhan bilik sterilisasi dalam negeri

Baca juga: Dompet Dhuafa siap tempatkan 1000 bilik sterelisasi di ruang publik


Ia mengatakan paket sembako tersebut dibagikan kepada masyarakat kurang mampu yang berada di Menteng, Pegangsaan, Cempaka Putih, Kwitang, dan Johar Baru, serta di lingkungan kantor Pusat Jamsyar di Kemayoran.

Penanganan dan antisipasi yang dilakukan Dompet Dhuafa, katanya, dengan membentuk crisis center dan menyalurkan sembako kepada masyarakat kurang mampu di tengah wabah COVID-19, yang mengharuskan orang-orang untuk tetap berada di dalam rumah guna membatasi penyebaran virus SARS-COV-2, penyebab penyakit COVID-19.

Selain itu, Dompet Dhuafa juga mengedukasi masyarakat tentang perlunya membiasakan pola hidup bersih dan sehat serta cara menghindari penularan COVID-19.

Baca juga: Aksi Cekal COVID-19 Dompet Dhuafa sterilisasi pondok pesantren

Baca juga: Kendalikan COVID-19, Dompet Dhuafa siapkan program dan unit khusus

Baca juga: Dompet Dhuafa: Antiseptik dalam bilik sterilisasinya aman bagi manusia


"Penyemprotan disinfektan di rumah ibadah, sekolah, layanan publik dan area publik, pemberian APD untuk tenaga medis, dan menyiagakan 8 rumah sakit dan 21 klinik Dompet Dhuafa di berbagai wilayah juga terus dilakukan,” katanya.

Wabah COVID-19 memaksa semua orang untuk sebisa mungkin berada di dalam rumah. Namun, tidak semua kelompok masyarakat mendapat kesempatan yang sama, contohnya Khasiati, salah satu penerima bantuan sembako Dompet Dhuafa yang tidak bisa diam di rumah karena harus mencari nafkah harian.

"Sepi, enggak ada yang minta dicuciin bajunya. Padahal, penghasilannya cuma dari itu," katanya.

Pewarta: Katriana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020