Mereka datang menyemprot rumah, kemudian memeriksa orang-orang yang diperkirakan melakukan kontak dengan saya
Makassar (ANTARA) - Mantan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Idrus Paturusi yang menjadi salah satu pasien COVID-19 dan dinyatakan sembuh memberikan apresiasi kepada Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dan jajarannya atas kecekatannya dalam penanganan wabah corona. 

"Alhamdulillah, saya melihat kesigapan tim dari Sulawesi Selatan, saya kira cukup bagus, utamanya tim dari Kabupaten Gowa," ujar Prof Idrus Paturusi dalam video berdurasi 24 menit yang dikirimkan kepada Tim Gugus COVID-19, Sabtu.

Baca juga: Seorang rombongan jamaah tablig dari Gowa positif COVID-19

Dalam video itu, ia pun tidak segan membagi tips pada masyarakat bagaimana menghadapi virus corona yang menjadi momok bagi banyak orang.

Ia menyebutkan tim penanggulangan penyebaran COVID-19 Sulawesi Selatan telah bekerja sangat baik. Bahkan ia mengapresiasi secara khusus kesigapan tim dari Kabupaten Gowa  dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 ini.

Baca juga: Sulsel alihkan pemakaman pasien COVID-19 ke Samata Gowa

Dia melihat langsung tim dari Pemkab Gowa bertindak cepat melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi yang pernah dikunjungi dirinya sebelum dinyatakan positif terpapar COVID-19.

"Sebelum saya dinyatakan positif terjangkit  virus corona, mereka tahu bahwa saya di kebun. Mereka datang menyemprot rumah, kemudian memeriksa orang-orang yang diperkirakan melakukan kontak dengan saya," terangnya.

Baca juga: 40 warga Tarakan jalani karantina mandiri usai ikuti tabligh akbar

Sebelum dinyatakan positif terpapar virus corona, Prof Idrus memang sempat berada di wilayah Kabupaten Gowa, tepatnya di Dusun Taipakodong, Desa Rappoala, Kecamatan Tompobulu.

​​​​​​"Sehingga langkah sigap tim penanganan COVID-19 Kabupaten Gowa dalam menyikapi itu disebutnya sangat tepat. Ini adalah tindakan yang saya kira luar biasa," tegasnya.

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Gowa jadi delapan orang

Langkah pencegahan itu menurutnya dilakukan oleh pemerintah karena keterbukaan dirinya atas statusnya (terpapar COVID-19). Ia pun berharap para pasien corona yang dinyatakan terpapar untuk lebih terbuka dan berbesar hati mengungkapnya ke publik.

Dampak dari keterbukaan para pasien COVID-19, menurutnya, sangat besar dalam memutus rantai penyebaran virus tersebut.

Dalam video itu, Prof Idrus juga banyak bercerita bagaimana ia melawan virus itu hingga dinyatakan sembuh.

Baca juga: Gowa siapkan keringanan pajak selama COVID-19
 

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020