Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani berharap Pemprov DKI memberi perhatian kepada warga tidak mampu yang terdampak wabah virus corona (COVID-19)

Begitu juga terhadap warga yang semula mampu mencukupi hidupnya, namun karena pekerja harian sehingga menjadi tidak mampu.

"Itu dulu penting. Kita juga bisa lihat anggaran-anggaran yang dikeluarkan pemda berapa yang digelontorkan untuk warga Jakarta," kata Zita 
saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Dia menilai langkah penanggulangan virus corona di DKI Jakarta tergolong telat, namun ketertinggalan itu tetap masih bisa dikejar.

Dia mengatakan langkah yang telat itu antara lain tes massal yang dilakukan ketika kasus sudah mencapai ratusan orang. Itu pun bukan mengecek air liur (swab) sebagai deteksi tercepat, namun sampel darah.

"Tesnya telat dilakukan. Lalu jenisnya seharusnya dwab yang lebih cepat. Tapi untuk swab itu kan lab yang tersedia cuma satu, jadi pasti agak lama tapi swab itu sebenarnya paling cepat," kata dia.

Baca juga: Anies serukan penggunaan masker untuk cegah COVID-19
Warga RT 05, RW 12 Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, melakukan pengecekan suhu tubuh kepada pengemudi ojek daring yang masuk ke dalam pemukiman warga, Selasa (31/3/2020) (ANTARA/HO-RT 05 Tebet Dalam)
Begitu juga dengan langkah pencegahan seperti pembatasan jarak sosial hingga gerakan di rumah saja, untuk mencegah penyebarannya.
"Ini juga kita agak telat, karena seharusnya ketika kasusnya masih sedikit langsung secara tegas," kata dia.

Terkait penyembuhannya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi PAN itu, karena keterbatasan kapasitas rumah sakit di DKI Jakarta, penyembuhan itu sangat tergantung tes massal dan langkah pencegahan dengan berbagai kebijakan.

"Kalau kita lihat DKI ini sebagai episentrum apa yang sudah dilakukan saat ini mungkin akan lama, tapi belum telat, masih ada waktu untuk memperbaiki semuanya," kata Zita.

Berdasarkan data yang diumumkan Sabtu pukul 08.00 WIB di laman web khusus corona di DKI Jakarta, kasus COVID-19 yang terkonfirmasi positif di Jakarta ada 1.071 kasus, dengan 696 orang dirawat, 58 pasien sembuh dan 98 orang meninggal dunia serta 219 orang menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: 54 pasien COVID-19 di DKI Jakarta sembuh

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020