Jakarta (ANTARA) - Apple akan membuka kembali toko ritelnya di Seoul, Korea Selatan, pekan ini, sebagai bagian dari dorongan yang lebih luas untuk melanjutkan operasi ritel fisik di tengah pandemi COVID-19.

Namun, Apple belum memiliki rencana konkret untuk membuka kembali toko di tempat lain, meskipun sebelumnya Apple telah mengatakan akan mulai membuka kembali toko di AS sekitar bulan Mei, dikutip dari The Verge, Jumat.

Apple awalnya menutup toko ritelnya di China daratan awal tahun ini. Kemudian, pada bulan Maret, Apple menutup 458 lokasi lain di dunia, dengan batas waktu hingga 27 Maret, namun diperpanjang tanpa batas waktu karena penyebaran virus corona semakin meluas.

Penutupan tersebut membuat Apple tidak dapat melakukan layanan perbaikan dan pengembalian di dalam toko, sehingga menawarkan dukungan Genius Bar.

"Korea Selatan telah menunjukkan kemajuan besar selama penyebaran COVID-19," kata Apple.

Korea Selatan, yang memiliki populasi lebih dari 51 juta, memiliki lebih dari 10.500 kasus yang dikonfirmasi COVID-19 dengan 229 kematian. Keberhasilan negara itu dalam menangani penyebaran virus corona menjadi alasan Apple membuka kembali toko satu-satunya di ibu kota Korea Selatan.

Bulan lalu, Apple juga membuka kembali semua 42 toko ritel yang beroperasi di China daratan.

Meski begitu, Apple kabarnya masih akan mengurangi jam operasi toko "untuk memastikan pelanggan dan karyawan terus tetap sehat," dan berfokus pada pelayanan dukungan produk ketimbang melakukan penjualan, sehingga Apple meminta pelanggan untuk menggunakan pemesanan online dan layanan ambil barang di dalam toko bagi mereka yang tertarik untuk membeli produk.

Dalam pertemuan virtual dengan staf perusahaan, Kamis (16/4), CEO Apple Tim Cook belum mengtahui kapan karyawan akan dapat kembali ke kantor, dan bila hal itu terjadi, kemungkinan tetap akan menerapkan langkah-langkah menjaga jarak sosial dan pemeriksaan suhu badan.


Baca juga: Apple luncurkan situs web lacak pergerakan corona

Baca juga: Google-Apple buat pelacak penyebaran corona, jangkau 1/3 warga dunia

Baca juga: Apple buat pelindung wajah untuk pekerja medis

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020