Penyakit ini susah ditebak, ke mana arahnya
Jakarta (ANTARA) - Kepala Ekonom BCA David Sumual meminta semua pihak tetap mewaspadai dampak COVID-19, meski sektor pasar keuangan global menunjukkan tanda perbaikan.

“Penyakit ini susah ditebak, ke mana arahnya,” katanya dalam acara Indonesia Macroeconomics Update 2020 secara daring di Jakarta, Senin.

Baca juga: Kepala BKF: Ekonomi dunia melambat dengan banyak ketidakpastian

Menurut dia, tanda-tanda perbaikan itu ditunjukkan dengan penurunan indeks volatibiltas yang sebelumnya mencapai 80, atau angka yang mirip dengan krisis keuangan pada 2008, kini sudah turun menjadi 40.

Dia menjelaskan pelaku pasar keuangan global juga lebih tenang salah satunya setelah bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) melakukan intervensi di pasar termasuk kerja sama swap valas dan membuka pasar repo dengan bank sentral negara lain, termasuk Indonesia.

Meski begitu, wabah COVID-19 ini yang sudah merambah seluruh dunia dikhawatirkan menyebabkan ekonomi global bisa memasuki resesi tahun ini.

Kondisi itu, kata dia, berbeda dengan pandangan para ekonom dunia yang meleset sebelum periode Maret dan April 2020.

Awalnya, lanjut dia, wabah COVID-19 hanya berdampak kepada ekonomi China yang memiliki porsi sebesar 16 persen perdagangan dunia.

Namun, wabah ternyata menyebar hingga Eropa dan Amerika Serikat, yang kedua kawasan ini menguasai sekitar 50 persen perdagangan global.

“Walaupun penyakit ini bisa menurun di kuartal tiga tapi bisa saja dampak ekonomi bisa berlanjut kuartal tiga dan empat hingga awal tahun depan,” katanya.

Baca juga: S&P proyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 sebesar 1,8 persen
Baca juga: Ekonom: Postur RI lebih baik dibandingkan negara lain hadapi COVID-19

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020