Kunjungan ke 11 puskemas itu untuk memberikan dukungan kepada para petugas medis sebagai garda terdepan penanganan COVID-19 agar tetap semangat melaksanakan tugasnya di tengah pandemi COVID-19.
Mataram (ANTARA) - Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan kegiatan mengunjungi petugas medis di 11 puskesmas se-Kota Mataram, sebagai salah satu rangkaian peringatan Hari Kartini tahun 2020, di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Ketua GOW Kota Mataram Hj Kinnastri Mohan Roliskana di Mataram, Selasa, mengatakan bahwa kunjungan ke 11 puskemas itu untuk memberikan dukungan kepada para petugas medis sebagai garda terdepan penanganan COVID-19 agar tetap semangat melaksanakan tugasnya di tengah pandemi COVID-19.

"Bingkisan yang kami berikan mungkin tidaklah ada artinya, tetapi para petugas medis sangat senang dikunjungi di tengah kecemasan dan rasa khawatir yang dialaminya. Alhamdulillah, kedatangan kami bisa memberikan dukungan sekaligus membangkitkan semangat mereka," katanya saat ditemui seusai berkeliling ke 11 puskesmas.

Sebanyak 11 puskesmas di Kota Mataram yang dikunjungi Ketua GOW Kota Mataram bersama rombongannya, adalah Puskesmas Mataram, Puskesmas Pagesangan, Tanjung Karang, Karang Pule, Babakan, Cakranegara, Karang Taliwang, Selaparang, Dasan Agung, Pejeruk dan Puskesmas Ampenan.

Ia menambahkan kunjungan ke puskesmas tersebut menjadi salah satu implementasi dari instruksi pemerintah yang menyebutkan saat ini merupakan saat saling membantu, menginspirasi, tanpa harus menyombongkan diri dan tidak saling menjatuhkan.

"Perempuan hebat, adalah bisa saling dukung dan bahu membahu. Dengan semangat Hari Kartini, mari kita bantu pemerintah untuk atasi COVID-19," katanya.

Ia mengatakan, dari 11 puskesmas yang dikunjungi, ditemui berbagai keluhan dan masalah yang dihadapi oleh puskesmas dalam penanganan COVID-19, terutama masalah alat pelindung diri (APD), ada yang sudah tercukupi karena mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, namun ada pula yang belum sehingga petugas medis terpaksa menggunakan APD yang tidak standar.

"Untuk APD yang belum tercukupi, GOW yang beranggotakan 26 organisasi wanita di Kota Mataram segera mengambil peran untuk menyikapi apa yang menjadi keluhan dan kekurangan di setiap puskesmas termasuk untuk pemenuhan nutrisi petugas," katanya.

Selain itu, rombongan GOW Mataram juga mendapatkan pemandangan yang mengharukan dari petugas medis di Puskesmas Ampenan, ketika satu tim petugas medis baru pulang mengantar pasien positif COVID-19.

"Petugas itu dehidrasi karena menggunakan APD berlapis-lapis di bawah terik matahari itu pingsan, dan sejumlah petugas medis langsung mengguyur tubuhnya dengan air begitu sampai di puskesmas. Pemandangan yang biasa kita lihat di media sosial, hari ini nyata kami liat di depan mata dan itu membuat hati kami tidak karu-karuan," katanya.

Terkait dengan itu, istri orang nomor dua di Kota Mataram ini mengimbau kepada masyarakat agar mengikuti aturan yang telah tetapkan pemerintah terkait penanganan COVID-19.

"Apa yang kita lakukan dengan 'stay at home', 'physical distancing', menjadi ladang ibadah kita. Kalau tetap cuek, acuh, itu sangat egois, apalagi tetap shalat di masjid di saat pandemi, sama artinya kita hanya siapkan surga untuk diri sendiri dan tidak untuk orang lain," katanya.

Menurutnya, saat ini semua masyarakat memiliki kondisi psikologis yang sama, karena itu perlu saling memahami, bertoleransi dan berempati.

"Insya Allah, masyarakat kota bisa. Apalagi kasus terus menerus meningkat dan jangan lupa berdoa semoga kondisi ini cepat berlalu dan kita dijauhkan dari wabah COVID-19," ujarnya.

Sebelumnya GOW Kota Mataram juga telah melaksanakan kegiatan bagi-bagi masker dan penyanitasi tangan (hand sanitizer) di seluruh pasar se-Kota Mataram melalui kepala pasar, untuk mengurangi "physical distancing".

"Dalam waktu dekat, kami juga akan memberikan bantuan paket sembako bagi keluarga pasien dalam pengawasan (PDP) yang ada di Kota Mataram. Anggaran dari kegiatan kita bersumber dari swadaya anggota dan donatur," demikian Kinnastri Mohan Roliskana.

Baca juga: 60.000 warga Mataram terdampak COVID-19 akan dapat bansos

Baca juga: Satu lagi, warga Mataram PDP COVID-19 meninggal dunia

Baca juga: Dampak COVID-19 belasan ribu karyawan hotel di Mataram dirumahkan

Baca juga: Seorang WNA Bulgaria berstatus PDP di RSUD Mataram

Pewarta: Nirkomala
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020