Jakarta (ANTARA) - Puasa telah diterapkan sejak dahulu kala karena diyakini memberi manfaat bagi kesehatan. Dulu, puasa adalah bagian dari terapi dalam kedokteran kuno, di mana dalam kondisi medis tertentu puasa dianjurkan agar proses penyembuhan lebih cepat, kata praktisi gizi Tirta Prawita Sari.

Puasa yang dilakukan selama bulan Ramadhan juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh, namun ada syarat yang harus ditaati bila ingin manfaat itu terasa maksimal.

"Manfaat metabolik puasa bisa rusak dengan pola konsumsi yang salah," kata Tirta dalam konferensi pers virtual, Rabu.

Baca juga: Apakah tenaga medis yang tangani COVID-19 boleh tidak puasa?

Baca juga: Buka puasa dengan menu hotel berbintang di rumah


Tirta menjelaskan, ketika berpuasa, tubuh akan mencari cadangan energi lain yang selama ini hanya tertimbun.

Hormon-hormon yang bekerja berbeda dari biasanya, penggunaan energi juga berbeda karena mengambil dari sumber lain, yakni glikogen dan jaringan lemak.

"Ini baik, ada switch metabolisme," kata dia.

Metabolisme tubuh yang baik dapat mempengaruhi seluruh status kesehatan, termasuk fungsi kekebalan tubuh.

Baca juga: Perlukah suplemen selama Ramadhan?

Baca juga: Ramadhan segera tiba, persiapkan diri agar tak lemas saat puasa


Tapi semua manfaat itu dapat buyar jika pola makan tidak dijaga dengan asupan hidangan sehat, penuh gizi dan nutrisi.

Makanan yang harus dihindari adalah asupan yang bisa menimbulkan inflamasi, yakni makanan yang digoreng serta gula. Sayangnya, makanan seperti itu lazim berada di atas meja makan ketika orang-orang di Indonesia berbuka puasa.

"Karena puasa Indonesia biasanya gorengan dan minuman manis, dianjurkan tidak dikonsumsi dalam jumlah berlebihan," kata Tirta.

Sebagai gantinya, dia menyarankan untuk berbuka puasa dengan buah-buahan, termasuk kurma.

Tirta pun mengingatkan menghindari makanan berlemak dan makan dalam porsi yang secukupnya selama sahur dan berbuka puasa.

Baca juga: "Pemanasan" agar tubuh lebih siap berpuasa

Baca juga: Rumah produksi kalang kabut tuntaskan sinetron religi untuk Ramadhan

Baca juga: Karantina di rumah, Cynthia Lamusu ciptakan single religi "Tawakal"

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020