Makassar (ANTARA News) - Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) II, Marsekal Muda (Marsda) TNI Yushan Sayuti meminta prajurit jajaran Koopsau II untuk tidak takut melaksanakan tugas-tugas penerbangan.

Menyikapi beberapa musibah kecelakaan yang menimpa pesawat-pesawat TNI AU belakangan ini, Yushan Sayuti menyatakan semua itu merupakan bagian dari takdir Yang Maha Kuasa.

Kepada wartawan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa, Pangkoopsau II menegaskan, semua awak pesawat sangat tidak mengharapkan pesawat yang diawakinya mengalami kecelakaan. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan penerbangan para awak pesawat selalu melakukan persiapan-persiapan yang optimal sesuai prosedur.

Pangkoopsau II berada di Kendari, dalam rangka memimpin serah terima jabatan Komandan Lanud Wolter Monginsidi, dari Letkol Pnb I Gusti Ngurah Agung Ariateja kepada Letkol Pnb Arifien Sjahrir, kata Kepala Penerangan Koopsau II, Mayor Sonaji Wibowo.

"Beberapa kecelakaan pesawat yang dialami TNI AU belakangan ini saya pikir sudah menjadi takdir, tetapi yang jelas kita semua sangat tidak mengharapkan terjadinya kecelakaan pesawat, sebagai langkah antisipasinya sebelum terbang pasti dilakukan persiapan-persiapan sesuai prosedur yang optimal," kata Pangkoopsau II.

Dia menambahkan, hasil penyelidikan tim PPKPU belum selesai, saat ini tim masih terus bekerja. Pangkoopsau II berjanji kalau sudah ada kesimpulan, hasilnya akan disampaikan kepada masyarakat.

"Nanti ketika sudah selesai penyelidikannya, dimanapun kejadian itu akan kita sampaikan kepada masyarakat," jelas Pangkoopsau II.

Pangkoopsau II menampik kalau usia pesawat TNI AU menjadi biang keladi beberapa kecelakaan pesawat-pesawat TNI AU.

Orang nomor satu di Koopsau II ini menjelaskan, kalau semua pesawat Koopsau II selalu mengalami pra kondisi, yaitu pengecekan dan penggantian setiap suku cadang apabila memang usianya sudah habis, baik oleh jam terbang maupun on condition.

"Semua itu selalu dilakukan, tidak mungkin pesawat terbang tanpa dikatakan siap operasional, pesawat itu terbang, tentunya harus siap operasional," ujarnya.

Pangkoopsau II juga menolak kalau keterbatasan anggaran berpengaruh tingkat accident pesawat.

Menurutnya, selama ini anggaran untuk pemeliharaan pesawat tidak ada masalah yang berarti. "Seperti yang disampaikan Presiden, anggaran untuk perawatan pesawat tidak dikurangi," tegas Pangkoopsau II.

Mengantisipasi ke depan, pihak TNI AU saat ini telah melakukan beberapa langkah yang signifikan.

Untuk meningkatkan profisiensi, jam terbang awak pesawat, akan dikembalikan kepada standar semula yaitu lima belas jam terbang. Dengan demikian kemampuan awak pesawat akan tetap dapat dipertahankan, ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009