Harapannya produk tersebut akan terdisplai dengan baik sehingga banyak diketahui oleh masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Unit Pelaksana Teknis Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) menyerahkan benih mawar varietas unggul baru yang dihasilkannya kepada Kebun Raya Cibodas (KRC).

Kepala Balithi, Rudy Soehendi menyatakan penyerahan benih mawar itu dalam rangka hilirisasi dan percepatan pengembangan inovasi teknologi Balitbangtan, dalam hal ini aneka produk tanaman hias, seperti mawar.

"Sehingga varietas unggul baru mawar dapat lebih dikenal masyarakat luas, dengan cara dibudidayakan dan menjadi display Kebun Raya Cibodas selaku lembaga yang mengelola lokasi wisata yang sering dikunjungi oleh masyarakat,” ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Benih mawar yang diserahkan adalah Varietas Pracita, Clarissa, Putri, Mega Putih, Thalita serta dua varietas mawar mini (Yulikara dan Rosmarun), yang merupakan varietas unggul baru Balithi.

"Harapannya produk tersebut akan terdisplai dengan baik sehingga banyak diketahui oleh masyarakat," ujarnya saat penyerahkan benih tersebut.

Menurut dia, kedepan, Balitbangtan akan bersinergi dalam banyak hal dengan Kebun Raya Cibodas seperti dalam bidang konservasi maupun untuk mendapat sumber-sumber genetik untuk pemanfaatan didalam program pemuliaan tanaman hias.

Koordinator koleksi Kebun Raya Cibodas, Daseng mengatakan, pihaknya menyambut baik kerja sama dengan Balitbangtan dan benih-benih mawar tersebut akan diperbanyak serta disatukan di area taman mawar KRC.

"Diharapkan kedepan kerja sama dapat lebih ditingkatkan tidak hanya pengembangan benih namun lebih kepada knowledge sharing seperti perbanyakan, pemuliaan, dan lain-lain," katanya.

Ketujuh varietas tersebut dipilih untuk dikembangkan dan menjadi display di Kebun Raya Cibodas karena selain penampakan bunganya yang cantik, juga tahan terhadap serangan hama tungau dan penyakit embun tepung.

Varietas tersebut juga sangat cocok dibudidayakan di area terbuka pada ketinggian 1100-1300 meter dari permukaan laut, sehingga sesuai untuk dikembangkan di Kebun Raya Cibodas yang terletak di Kompleks Hutan Gunung Gede dan Gunung Pangrango, dengan ketinggian kurang lebih 1.300 s.d. 1.425 meter di atas permukaan laut.

Terpisah, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), kementerian Pertanian, Fadjry Djufry menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong hilirisasi berbagai inovasi pertanian.

"Hilirisasi menjadi sangat penting dan harus menjadi tujuan utama. Karena inovasi bukan untuk kepuasan penelitinya saja tetapi juga dapat sampai dan diadopsi oleh masyarakat luas, sehingga diharapkan akan menghasilkan banyak manfaat ekonomis yang dirasakan masyarakat," ujarnya.

Fadjry menambahkan, bahwa dengan program-program kerja sama seperti dengan Kebun Raya Cibodas ini juga menjadi salah satu cara untuk merealisasikan program hilirisasi produk-produk Litbang.

Baca juga: Bunga bangkai kembali mekar di Kebun Raya Cibodas

Baca juga: Ratusan bibit bunga "Bangkai" dihasilkan LIPI di Kebun Raya Cibodas

Baca juga: Meutia Hatta ajak anak muda cintai dan lestarikan tanaman langka


 

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020