Tujuannya adalah membantu pedagang pasar tradisional tetap hidup
Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, menggandeng perusahaan swasta Grab Indonesia untuk menyelamatkan pedagang di pasar tradisional yang selama masa pandemi COVID-19 mengalami kesulitan berjualan.

"Selain itu, tujuan program belanja 'online' dengan Grab dan nantinya jasa 'online' lainnya adalah untuk menyikapi kesibukan masyarakat dan kebijakan untuk tidak berkumpul dan jaga jarak fisik," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di sela peluncuran program belanja "online" di Pasar Gede Solo, Senin.

Terkait belanja "online" tersebut, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di antaranya melalui Dinas Komunikasi dan Informasi dan media sosial.

"Selain itu kan fitur belanja ini juga sudah menempel di aplikasi Grab," katanya.

Ia mengatakan sejauh ini respon pedagang sangat bagus dan menyatakan siap bergabung pada layanan konsumen melalui aplikasi tersebut.

"Bukan hanya pedagang di Pasar Gede tetapi juga pedagang pasar sembako yang lain karena layanan ini memudahkan masyarakat untuk lebih dekat dengan pasar," katanya.

City Lead Grab Soloraya Aditya Kundhala mengatakan fitur assistant merupakan fitur terbaru yang terdapat pada aplikasi Grab. Untuk peluncuran di Jawa Tengah dan DIY sendiri sudah dilakukan pada tanggal 30 April 2020.

"Tujuannya adalah membantu pedagang pasar tradisional tetap hidup dan masyarakat juga tetap dapat pembeli di tengah pandemi COVID-19. Selain itu, ini juga membantu mitra kami untuk tetap bisa beraktivitas," katanya.

Ia mengatakan untuk di kawasan Soloraya, kerja sama tersebut baru dilakukan dengan Pemerintah Kota Surakarta.

"Sebetulnya kalau seluruh pasar bisa tetapi saat ini baru mengerucut di pasar yang jual kebutuhan sembako," katanya. 

Baca juga: Bisakah virus corona bertahan di paket belanja online?
Baca juga: Menkop: "Stay at home economy" bakal berlanjut, jadi tren ke depan

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020