Untuk defisit cadangan gula, pengadaannya dapat saja dilakukan secara impor sehingga menjadi perhatian bagi Satgas Pangan Polri untuk mengawasi importasi dan pendistribusiannya
Jakarta (ANTARA) - Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa Satgas Pangan Polri akan mengawal distribusi pasokan beras dari daerah produsen beras ke daerah defisit beras.

Menurut Ramadhan, ada tujuh provinsi yang mengalami defisit cadangan beras yaitu Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara serta Papua Barat.

"Satgas Pangan Polri berkomunikasi intensif dengan para stakeholder (pemangku kepentingan) di daerah untuk mempermudah dan melancarkan distribusi pasokan beras dari daerah produsen ke daerah defisit dengan cepat," tutur Kombes Ramadhan di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Stabilkan gula-bawang merah Satgas Pangan sidak ke industri-pasar

Pihaknya mencatat stok beras nasional saat ini ada sebanyak 1,4 juta ton di Perum Bulog yang dapat digunakan sebagai cadangan untuk memenuhi kebutuhan beras nasional menjelang Idul Fitri 1441 Hijriah.

Satgas Pangan Polri menjamin harga beras stabil menjelang Lebaran dengan harga rata-rata nasional Rp10.912 per kilogram.

Sementara untuk kebutuhan gula nasional pada April-Mei 2020 diperkirakan mencapai 700.000 ton dan saat ini masih terdapat defisit cadangan gula sekitar 28.500 ton.

Baca juga: Polri tangani 18 kasus terkait kebutuhan pokok selama pandemi COVID-19

"Untuk defisit cadangan gula, pengadaannya dapat saja dilakukan secara impor sehingga menjadi perhatian bagi Satgas Pangan Polri untuk mengawasi importasi dan pendistribusiannya," ujarnya.

Harga gula saat ini tercatat mengalami penurunan 4,4 persen dari Rp17.062 menjadi Rp16.300.

Baca juga: Satgas Pangan Polri surati Aprindo batasi penjualan bahan pokok

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020