Bantuan dapat diberikan lewat situs Diaspora Peduli atau aplikasi dengan data calon penerima donasi akan disiapkan dan diverifikasi oleh Kemnaker
Jakarta (ANTARA) - Program bantuan Diaspora Peduli hasil kerja sama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan diaspora Indonesia menargetkan 5.000 pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat COVID-19 akan diluncurkan pekan depan.

"Diaspora Indonesia sepakat menjalankan program solidaritas 'family to family' Diaspora Peduli. Atas permintaan diaspora, bantuan disalurkan kepada pihak penerima yang di-PHK yang paling membutuhkan, yang ekonominya paling lemah," kata penggagas Indonesia Diaspora Network Dino Patti Djalal itu dalam pertemuan daring Kemnaker dan diaspora Indonesia di Jakarta, Jumat malam.

Kemnaker dan diaspora Indonesia bekerja sama memberikan bantuan lewat skema donasi yang diberikan langsung oleh diaspora kepada satu keluarga yang menjadi korban PHK akibat COVID-19 di Tanah Air.

Hal yang dimaksudkan "family to family" adalah bantuan itu akan diberikan secara langsung dari donatur diaspora yang bisa memilih keluarga penerima bantuan tanpa melewati pihak lain.

Sasaran penerima adalah pekerja yang benar-benar membutuhkan dengan besaran donasi 50-100 dolar AS per orang yang dapat diatur dalam durasi tiga bulan, enam bulan, dan satu tahun.

Baca juga: Dwiki Dharmawan gelar konser virtual bantu diaspora terdampak COVID-19

Dino menyebutkan target program yang akan diluncurkan pada Senin (18/5) itu 5.000 penerima.

Bantuan dapat diberikan lewat situs Diaspora Peduli atau aplikasi dengan data calon penerima donasi akan disiapkan dan diverifikasi oleh Kemnaker untuk memastikan hanya yang memenuhi syarat dapat menerima bantuan itu.

Menurut data Kemnaker, sejauh ini tercatat 1.742.904 pekerja di Tanah Air terdampak COVID-19 dengan 378.096 di antaranya pekerja formal yang terkena PHK.

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah menyambut baik kepedulian diaspora Indonesia untuk membantu para pekerja tersebut.

Ia menyebutkan bahwa Kemnaker hanya menjadi penyambung rejeki bagi orang-orang yang kehilangan pekerjaan.

"Program yang merupakan upaya kami untuk bergandengan tangan, upaya untuk mendekatkan hati antara diaspora dengan saudara-saudara kita di Tanah Air, terutama yang terkena PHK," kata dia.

Menaker Ida mengatakan tidak hanya program Diaspora Peduli, Kemanaker juga akan terus menjalankan secara pararel program semi bantuan sosial seperti Kartu Prakerja untuk membantu pekerja terdampak.

Baca juga: Kemristek luncurkan program pendanaan riset diaspora tangani COVID-19
Baca juga: Kemnaker-diaspora bantu pekerja terdampak corona lewat Diaspora Peduli

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020