Sleman (ANTARA News) - Pemilihan Dimas-Diajeng 2009 tingkat Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hanya boleh diikuti peserta yang berdomisili dan memiliki KTP Sleman.

"Salah satu syarat yang kami tetapkan adalah peserta seleksi harus asli dari Sleman yang ditunjukkan dengan KTP. Ini kami lakukan untuk memberikan kesempatan kepada putra putri Sleman unjuk prestasi dalam kegiatan tersebut," kata Ketua Pelaksana Penyelenggara Dimas-Diajeng Sleman, Suharna, Senin.

Menurut dia, selain memiliki KTP Sleman, peserta juga harus bisa berbahasa Jawa dengan baik dan benar, termasuk Bahasa Jawa halus (Kromo Inggil).

"Kami memang mewajibkan peserta bisa dan menguasai Bahasa Jawa karena selain untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal juga untuk menghindari adanya peserta yang bukan asli warga Sleman," katanya.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya telah menjaring 35 peserta dalam seleksi awal dan akan diambil 10 untuk mengikuti babak final yang akan dilangsungkan di Monumen Jogja Kembali pada 11 Agustus nanti.

"Dari 10 pasang peserta ini akan kami seleksi lagi untuk diambil lima pasang guna mengikuti seleksi dan pemilihan Dimas-Diajeng 2009 tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan bersaing dengan wakil-wakil dari kabupaten/kota lainnya," katanya.

Suharna mengatakan, pada 2009 ini pemilihan Dimas-Diajeng diselenggarakan di masing-masing kabupaten dan kota, dan kemudian puncaknya di tingkat provinsi.

"Sebelumnya, pemilihan Dimas-Diajeng ini hanya diselenggarakan di Kota Yogyakarta dan peserta bisa dari Sleman maupun kabupaten lainnya, namun pada 2009 ini pemilihan dilakukan di tingkat kabupaten/kota untuk kemudian dipilih untuk tingkat provinsi," katanya.

Ia mengatakan, untuk materi tes seleksi meliputi pengetahuan umum, bahasa asing di luar bahasa Inggris, semisal bahasa Jepang, Mandarin atau Jerman, serta unjuk bakat di bidang seni dan kreasi lainnya.

"Untuk tes tertulis ini dengan menulis esay terutama terkait dengan potensi pariwisata dan potensi seni lokal. Selain itu mereka juga harus menguasai bahasa asing selain bahasa Inggris, karena bahasa Inggris sudah merupakan syarat wajib," katanya.

Ia menambahkan, untuk mempersiapkan mereka dalam seleksi tersebut pihaknya juga menyelenggarakan pembekalan bagi para peserta dengan materi ilmu pengetahuan umum, tata krama dan pemahaman seni budaya.

"Dengan pembekalan ini kami harapkan pengetahuan para peserta semakin bertambah baik dalam penampilan maupun wawasan," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009