Jakarta (ANTARA) - Warga memilih ibadah sunah berdiam diri di masjid (iktikaf) Ramadhan di rumah seiring terjadinya wabah COVID-19 yang berpotensi tertular virus corona jenis baru SARS-CoV-2.

"Lebih baik di rumah karena lagi ada wabah, jadi untuk kepentingan umat juga supaya bisa mengurangi paparan wabah," kata Thoriq Jabar Nur saat dihubungi dari Jakarta, Senin.

Karyawan perusahaan teknologi itu mengatakan biasa melakukan iktikaf di masjid dekat rumahnya ketika keadaan normal di bulan Ramadhan.

Menurut laki-laki yang segera genap berusia 30 tahun itu, iktikaf secara arti adalah berdiam diri dan ibadah itu sifatnya sunah sehingga tidak membuat umat mewajibkan diri melaksanakannya. "Toh, iktikaf bisa dilakukan di rumah. Dengan kata lain, menjadikan rumah masing-masing sebagai masjid."

Baca juga: Saudi larang tarawih, itikaf di Masjidil Haram dan Nabawi saat pandemi

Baca juga: Lima ribu masjid di Bengkulu tak lakukan Shalat Id


Thoriq biasa iktikaf di 10 hari terakhir Ramadhan di masjid terdekat. Memang sangat utama jika dilakukan di masjid tetapi jika dalam keadaan wabah seperti saat ini memang sebaiknya dilakukan di rumah saja.

Iktikaf pada hari normal, biasa dia isi dengan kegiatan berdiam diri sejak setelah Shalat Maghrib kemudian diselingi Shalat Isya, Shalat tarawih, baca Al Quran, sahur dan diakhiri Shalat Subuh.

"Di masa sekarang karena iktikaf di rumah justru kita sebagai pemimpin rumah tangga bisa memberi contoh untuk keluarga di rumah," kata Thoriq yang baru menikah di awal tahun 2020.

Sementara itu, di sejumlah masjid di Jakarta terpantau sepi dari kegiatan umat terutama saat masa iktikaf. Salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara, Masjid Istiqlal, tidak menyelenggarakan kegiatan Ramadhan seiring pandemi COVID-19.

Kepala Protokol Humas Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan tidak hanya shalat iktikaf yang ditiadakan, begitu juga dengan kegiatan lainnya seperti program buka bersama selama satu bulan penuh dan tarawih.

"Jadi untuk Shalat Tarawih, buka bersama, iktikaf, tausiah, itu semua dibatalkan, sudah resmi kemarin kami rapat, sudah enggak ada," kata dia bulan lalu.*

Baca juga: Bupati Bintan tidak larang warga lain Shalat Id di wilayahnya

Baca juga: Shalat Idul Fitri hanya untuk Masjid Al Akbar disesalkan banyak pihak

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020