Permainan dengan menaikkan harga barang ini yang perlu terus diawasi
Mentok, Babel (ANTARA) - Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan melakukan tindakan tegas terhadap para pedagang nakal yang terbukti menjual daging sapi dan ayam di atas ketentuan harga eceran tertinggi (HET).

"Imbauan agar para pedagang menaati aturan yang sudah diterbitkan pemerintah terus dilakukan, kami berharap mereka tidak merugikan masyarakat," kata Ketua Tim Satgas Pangan Kabupaten Bangka Barat AKP Andri Eko Setiawan, di Mentok, Selasa.
Baca juga: Polres Bangka Tengah dan Satgas Pangan sidak pasar induk


Menurut dia, tingginya permintaan bahan pangan pokok, daging sapi dan daging ayam pada saat menjelang hari raya keagamaan akan memicu naiknya harga barang tersebut.

"Permainan dengan menaikkan harga barang ini yang perlu terus diawasi, kami akan berikan teguran dan jika masih membandel perlu ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku," katanya.

Ia menjelaskan, harga tertinggi untuk daging sapi di daerah itu antara Rp115.000-Rp120.000 per kilogram, sedangkan daging ayam Rp35.000 per kilogram.

Untuk harga daging sapi saat ini masih normal, namun daging ayam mengalami kenaikan harga hingga Rp32.000 per kilogram.

"Kami akan terus memberikan sosialisasi dan imbauan kepada para pedagang agar menjual dengan harga wajar, tidak melebihi HET," ujar Kasat Reskrim Polres Bangka Barat tersebut.

Dalam pantauan yang dilakukan beberapa hari terakhir, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok masih relatif stabil dan ada beberapa bahan yang sudah naik harganya, tetapi belum terlalu signifikan.

"Khusus untuk harga daging di wilayah ini masih dalam batas kewajaran," katanya lagi.

Ia menambahkan, tim akan melakukan koordinasi dengan para pelaku usaha penyembelihan hewan dan distributor daging di Bangka Barat untuk bersama-sama mengontrol harga daging dan mencegah kelangkaan barang.

"Untuk ketersediaan pasokan daging cukup aman, namun mendekati Idul Fitri diprediksi ada kenaikan sedikit dari harga saat ini," katanya pula.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020