Tangerang (ANTARA News) - Keluarga korban ledakan bom Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (17/7) lalu, mengampuni teroris Noordin M Top, yang diduga tewas dalam penggerebekan di sebuah rumah di Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu.

"Kami yang kehilangan keluarga dalam ledakan bom Kuningan mengampuni Noordin M Top yang dikabarkan tewas ketika ditangkap polisi di Temanggung, meskipun Noordin M Top melakukan kesalahan,"ungkap Petrus Sugiarto, keluarga Evert Mocodompis (33) korban ledakan bom Kuningan di Tangerang, Minggu.

Petrus menjelaskan, dengan kabar tewasnya Noordin M Top pihak keluarga korban ledakan bom juga tidak memendam rasa benci kepada para pelaku ledakan bom.

"Sebagai warga negara Indonesia, kami merasa apa yang terjadi merupakan cobaan ketika ledakan bom itu merengut jiwa keluarga kami, dalam hati kecil ini sama sekali tidak ada kemarahan yang kami simpan kepada Noordin M Top dan anak buahnya," ujar Petrus yang juga juri bicara keluarga Evert Mocodompis.

Kendati demikian, Dia mengaku, keluarga ledakan bom begitu berbahagia mendengar kabar sejumlah teroris bisa ditangkap dan pergerakan Noordin M Top bisa dihentikan polisi di Temanggung.

"Kami sangat bersyukur pihak-pihak yang melakukan ledakan bom Kuningan bisa ditangkap termasuk Noordin M Top," tandasnya kepada ANTARA.

Petrus berterima kasih kepada pemerintah dan aparat kepolisian yang terus melakukan pengejaran pelaku ledakan bom dan berhasil menangkap serta melumpuhkan Noordin M Top.

"Apa yang dilakukan aparat kepolisian begitu membantu kami sebagai keluarga yang merasa kehilangan saudara kami atas ledakan bom dan kami berterima kasih sekali,"ucap Petrus.

Evert Mocodompis merupakan salah satu korban ledakan bom Kuningan Jumat (17/7) lalu. Manager Banquet di Hotel JW Marriott itu meninggalkan seorang istri bernama Ratna Mocodompis dan dua orang anak bernama Susan Angelina (4,5) dan seorang bocah yang baru dilahirkan Ratna sehari setelah ledakan bom merengut jiwa Evert. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009