Lagos, (ANTARA News) - Ketakutan "Barat" tentang berkembangnya minat Asia dalam mendapatkan sumber daya minyak Afrika sangat berkelebihan, lembaga riset (think-tank) Inggris, Chatham House, mengatakan dalam sebuah laporannya dirilis pada Senin.

"Ketakutan itu ditunjukkan pemodal-pemodal Barat tentang sebuah pengambialihan Asia di sektor minyak Nigerian dan Angola, kenyataannya berbeda," Chatham House mengatakan dalam sebuah kajian mengenai keberadaan perusahaan Asia di dua produsen minyak utama Afrika - Nigeria dan Angola.

"Ini sangat ketakutan yang berkelebihan," kata think-tank yang mengurusi masalah internasional itu.

Kehadiran Asia di Afrika adalah baru-baru ini dan perusahaan minyak utama Barat masih terbesar di tengah kehadiran pesaing baru mereka, katanya.

"Mereka terus mendominasi produksi dan sebagian besar cadangan" di Angola dan Nigeria, menurut laporan yang juga menyerukan perhatian terhadap berkembangnya persaingan antara China dan India di kedua negara Afrika itu, dan antara aktor-aktor Asia pada umumnya.

Think-tank yang berbasis di London juga menyentuh gagasan bahwa Afrika dipinjamkan dirinya sendiri kepada Asia untuk dieksploitasi.

"Baik Nigeria maupun Angola tidak memiliki hubungan dengan negara-negara Asia yang sesuai dengan stereotipe dari melemahnya negara-negara Afrika yang dieksploitasi oleh singa-singa lapar Asia," ujar Chatham House, demikian dikutip dari AFP.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009