Harga gula pasir di tingkat pengecer masih pada kisaran Rp16 ribu per kilogram dari harga normal pada kisaran Rp12.500 per kilogram.
Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan kembali menggelar operasi pasar gula pasir pada Selasa (9/6) karena harga di tingkat pengecer masih tinggi.

Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)  Kabupaten Gunung Kidul Yuniarti Ekoningsih di Gunung Kidul, Senin, mengatakan saat ini harga gula pasir di tingkat pengecer belum stabil, sehingga masyarakat atau konsumen masih mengeluhkan tingginya harga gula pasir.

"Harga gula pasir di tingkat pengecer masih pada kisaran Rp16 ribu per kilogram dari harga normal pada kisaran Rp12.500 per kilogram. Harga gula pasir di Gunung Kidul termasuk paling tinggi dibandingkan di kabupaten/kota di DIY sehingga menjadi perhatian Pemkab Gunung Kidul untuk mengajukan kembali operasi pasar gula pasir," kata Yuniarti.

Baca juga: Bulog Sumut sudah operasi pasar gula sebanyak 400 ton

Menurut dia, tingginya harga gula pasir di Gunung Kidul disebabkan oleh distribusi yang tidak merata karena kondisi geografis. Selain itu, persediaan gula pasir pun masih dirasa kurang untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.

Ia mencontohkan harga gula pasir di Kecamatan Semanu yang masih di kisaran Rp16 ribu per kilogram. Sedangkan di wilayah perbatasan di Purwosari, harga gula sekitar Rp13 ribu, mendekati Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram.

OP pertama besok akan digelar sekitar 10.00 WIB dengan sistem kolektif dan individu di halaman Pemkab Gunung Kidul. Bagi pemesanan kolektif wajib menghubungi kontak 081327541766. Pemesanan kolektif dilakukan untuk mengurangi kerumunan.

Baca juga: Pabrik Gula Cinta Manis mulai giling tebu kejar produksi gula putih

Pemesanan individu dilakukan dengan menunjukkan kartu identitas saat di lokasi OP. Pembelian dibatasi maksimal 2 kilogram gula pasir per orang.

"Itu sebabnya selain di Wonosari, kami juga akan melakukan OP di Semanu dan Ponjong pada Rabu (10/6)," kata Yuni.

Sementara itu, Sekretaris Disperindag Gunung Kidul Virgilio Soriano mengatakan stok gula pasir untuk OP ini berasal dari Disperindag DIY. Kuota yang diberikan sebanyak 10 ton untuk seluruh wilayah Gunung Kidul.

"Kami berharap operasi pasar yang dilakukan secara beruntun dalam minggu ini bisa membuat harga gula pasir turun ke HET dalam waktu cepat. Apalagi di wilayah kabupaten/kota lainnya harga gula sudah di kisaran Rp13 ribu," harapnya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020