Mensesneg: Krisis ini telah memberi kita kesempatan untuk berkembang dan berinovasi, menimbulkan persatuan dan toleransi antarsesama.
Yogyakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kini memiliki dua gedung baru penunjang penanganan pasien COVID-19.

Gedung Yudhistira dan Arjuna RSA UGM itu diresmikan Rektor UGM Pratikno bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Kesehatan Terawan, Wakil Menteri PUPR John Wempy Wetimpo serta Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X secara daring, Senin.

"Ruangan isolasi tersebut dilengkapi dengan mekanisme tekanan negatif. Hal itu agar virus atau bakteri yang berukuran mikroskopis tidak dapat keluar dari ruangan. Dengan demikian, pasien lain non-COVID-19 tidak perlu khawatir jika ingin berobat," kata Direktur RSA UGM dr. Arief Budiyanto.

Menurur Arief, kehadiran dua gedung itu meningkatkan kapasitas RSA UGM dalam menangani pasien COVID-19. Jika sebelumnya kapasitasnya hanya dapat menampung 16 pasien, sekarang mampu menampung sebanyak 107 pasien.

Baca juga: BIN bantu alat laboratorium RSA UGM percepat penanganan COVID-19

Ruang perawatannya, kata dia, dibangun sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan RI serta Internasional.

Arief menyebut fondasi kedua gedung dengan lima lantai ini sebenarnya telah ada sejak 2010, tetapi belum digunakan. Kemudian setelah RSA UGM ditetapkan menjadi RS rujukan COVID-19 melalui Keputusan Gubernur DIY No. 61/KEP/2020 pada 17 Maret 2020 lalu, pihaknya mengupayakan berbagai usaha untuk meningkatkan kapasitas serta kualitasnya.

Menurut dia, per 6 Juni 2020 total pelaku perjalanan (PP) yang diperiksa RSA UGM secara kumulatif berjumlah 455 orang, Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 249 orang, ODP sebanyak 329 orang, dan PDP sebanyak 116 orang.

Selain itu, RSA juga telah memeriksa sebanyak 225 orang dengan hasil pemeriksaan 213 negatif, dan 12 orang positif. Dari 12 orang tersebut, 11 orang telah dinyatakan sembuh, dan 1 masih menjalani perawatan.

Baca juga: Menteri PUPR tinjau pembangunan Gedung Darurat COVID-19 di RSA UGM

Rektor UGM Panut Mulyono menyampaikan visi dari RSA UGM adalah rumah sakit yang melaksanakan pelayanan, pendidikan, dan riset untuk mengabdi kepada kepentingan masyarakat.

Ia berharap dengan semakin lengkapnya fasilitas yang dimiliki maka kualitas pelayanan secara umum, pendidikan untuk para calon dokter, dan riset-riset di bidang kesehatan akan semakin baik.

Mensesneg Pratikno mengapresiasi pembangunan gedung penunjang penanganan COVID-19 yang berjalan dengan cepat dan efisien di tengah krisis.

"Krisis selama pandemi ini banyak memberikan kita pelajaran. Krisis ini telah memberi kita kesempatan untuk berkembang dan berinovasi. Krisis ini pula telah menimbulkan persatuan dan toleransi antar sesama manusia. Semoga pola kerja yang cepat dan efisien yang kita lakukan selama krisis ini dapat menjadi sebuah normal baru bagi kita," kata dia.

Baca juga: Yogyakarta siapkan tahapan pemulihan pancapandemi

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020