jadi tidak lompat kodok juga
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menargetkan penurunan sampah oleh produsen akan mencapai 30 persen sampai dengan 2029 berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor P.75/MenLHK/Setjen/Kum.1/10/2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

"Memang falsafahnya adalah mengurangi sampah barang dan/atau kemasan dengan cara membatasi timbulan, mendaur ulang dan mengguna ulang. Dan yang lain adalah mengubah perilaku masyarakat," kata Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati tentang alasan penerbitan peta jalan tersebut dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan, peta Jalan tersebut mengatur tiga jenis produsen yaitu manufaktur, ritel serta jasa makanan dan minuman untuk pengurangan jenis sampah produk atau kemasan berbahan plastik, alumunium, kertas dan kaca.

Baca juga: Menteri LHK sebut permasalahan sampah makin kompleks
Baca juga: Indonesia luncurkan rencana aksi radikal untuk kurangi sampah plastik


Dalam proses pengurangan sampah produk, menurut dia, dapat dilakukan beberapa langkah seperti pembatasan timbulan dengan memakai produk yang mudah diurai secara alami dan yang menimbulkan sampah sesedikit mungkin.

Langkah kedua adalah pendauran ulang dengan produsen menggunakan bahan baku produksi hasil daur ulang dan melakukan penarikan produk untuk didaur ulang. Dalam penarikan sendiri, produsen harus menyediakan fasilitas dan skema penarikan dan menangani residu yang ada.

Selain itu, untuk mengurangi sampah produsen dapat melakukan pemanfaatan kembali dengan memakai bahan baku produksi yang dapat diguna ulang dan melakukan penarikan produk untuk penggunaan ulang.

Dalam peta jalan itu telah dirancang tahapan kegiatan selama 10 tahun untuk mencapai target penurunan 30 persen untuk produsen di masing-masing bidang pada 2029. Tahapan perencanaan akan dimulai pada 2020 dengan pembangunan fasilitas dan mekanisme penarikan kembali dapat dilakukan pada 2021.

Baca juga: KLHK beri penghargaan empat perusahaan sukses kurangi sampah plastik
Baca juga: Mountrash luncurkan layanan pengelolaan sampah perumahan dan apartemen


Menurut dia, setelah persiapan tersebut produsen dapat melakukan uji coba kegiatan pengurangan sampah pada 2022 dengan pemantauan akan dilakukan setiap tahun.

"Jadi tidak lompat kodok juga, artinya tidak tahun ini langsung melakukan upaya itu, tidak. Tapi membuat perencanaan dulu, membuat sistem dulu, membuat kajian dan sebagainya. Sehingga memang lebih sistematis," kata Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Novrizal Tahar, yang juga hadir dalam konferensi pers tersebut.

Baca juga: Aplikasi daur ulang sampah jadi solusi dapat uang saat pandemi
Baca juga: YLKI dan Greenpeace sesalkan penggunaan kemasan galon sekali pakai

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020