New normal' saya kira masih dalam bentuk wacana dulu. Kami belum putuskan ke situ.
Yogyakarta (ANTARA) - Sekda Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji menegaskan bahwa penerapan normal baru di DIY yang ditujukan untuk menggairahkan sektor perekonomian,  masih dalam bentuk wacana.

"'New normal' saya kira masih dalam bentuk wacana dulu. Kami belum putuskan ke situ," kata Baskara Aji di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Selasa.

Meski demikian, ia mengatakan sepanjang mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker serta menjaga jarak, warga DIY dipersilakan melakukan aktivitas ekonomi.

Baca juga: Gubernur DIY minta SOP normal baru diuji publik sebelum jadi pergub

"Yang paling penting mematuhi protokol yang ada. Lalu jangan kemudian justru bereuforia untuk berkumpul-kumpul tanpa mematuhi protokol kesehatan," kata dia.

Menurut dia, yang diharapkan di tengah krisis saat ini adalah  sektor ekonomi di DIY kembali bergeliat. "Bukan bagaimana segera kita bisa kumpul-kumpul, kan itu beda," kata dia.

Ia mengatakan draf prosedur standar operasi (SOP) untuk penerapan normal baru di DIY masih dalam penyempurnaan. SOP itu akan diuji publik terlebih dahulu sebelum diterbitkan menjadi peraturan gubernur.

Menurut Aji, SOP yang akan menjadi Pergub ini dapat menjadi panduan bagi pemerintah kabupaten/kota dalam membuat aturan secara mendetail di berbagai sektor.

Baca juga: Sultan HB X: Ekonomi dan protokol kesehatan saling melengkapi

Meski demikian, menurut dia, proses uji publik hingga terbit menjadi pergub tidak perlu tergesa-gesa.

"Tidak usah tergesa-gesa supaya nanti Malioboro tidak ramai lagi," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X prihatin saat mengetahui pengunjung Malioboro tidak memakai masker dan menjaga jarak.

Raja Keraton Yogyakarta ini pun mengancam akan menutup Malioboro apabila para pengunjung kawasan wisata itu enggan mematuhi protokol kesehatan.

"Saya minta kesadaran mereka di Malioboro dan di manapun berada. Kalau minggu depan ada yang kumpul-kumpul tanpa mematuhi protokol pencegahan COVID-19, akan saya bubarkan karena risiko terlalu besar. Jangan sampai saya 'close' kalau tidak patuh aturan," kata Sultan.

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020