Dengan jarak dekat pemadaman dilakukan dengan sumber air Sungai Siak, tapi api belum juga bisa dikendalikan
Siak (ANTARA) - Kapal tongkang bermuatan kayu akasia terbakar di Sungai Siak, di Desa Rawang Air Putih, Kecamatan Siak, diketahui berasal dari Kalimantan Timur, hendak ke Perawang, Kabupaten Siak, Riau.

"Kayu dari Kalimantan Timur menuju Siak di Perawang. Kayu untuk bahan baku PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP)," kata pimpinan Humas PT IKPP, Armadi, di Perawang dihubungi dari Siak, Rabu.

Kapal tongkang Capricorn 40 itu terbakar sekitar pukul 11.30 WIB. Api menjalar di bagian belakang dan hingga sore kebakaran masih terjadi, sedangkan pihak terkait berupaya memadamkan api.

Pantauan ANTARA, helikopter pengebom air dari Sinarmas turut memadamkan kebakaran kayu tanaman industri tersebut. Selain itu juga terlihat tim pemadam kebakaran dari Kabupaten Siak dan tim pemadam dari perusahaan dari tepi Sungai Siak.

Pihak kepolisian dan TNI juga terlihat di lokasi bersama ratusan warga yang menyaksikan kebakaran tersebut. Api terlihat sulit dipadamkan dan terus membara pada kayu-kayu tersebut.

Baca juga: Basarnas Kendari evakuasi empat korban selamat kapal ikan terbakar

Helikopter pengebom air dari Sinarmas mengambil air dari Sungai Siak lalu menumpahkannya ke api. Namun, kondisi angin kencang seperti membuat api terus ada meskipun masih tetap pada bagian belakang kapal.

Menjelang pukul 16.00 WIB, helikopter meninggalkan lokasi kebakaran, diperkirakan karena tidak cukup bahan bakar. Sementara api pada kayu tersebut terlihat masih ada sehingga membuat pemadam harus berusaha keras untuk memadamkannya.

Akhirnya, dilakukan pemadaman dari kapal penarik kayu tersebut dengan menyemprotkan air ke api. Dengan jarak dekat pemadaman dilakukan dengan sumber air Sungai Siak, tapi api belum juga bisa dikendalikan.

Kebakaran terus terjadi, kayu-kayu akasia itu juga terlempar satu persatu ke sungai. Warga masih menyaksikan proses pemadaman api.

Baca juga: Kronologis kebakaran kapal tanker di Pelabuhan Belawan
Baca juga: Sebuah kapal nelayan terbakar di Muara Angke

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020