Normal baru menuntut ide-ide baru, produk baru, solusi baru, dan juga perilaku baru,
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Alex Denni mengatakan new normal atau normal baru membutuhkan ide-ide baru, produk yang juga baru hingga solusi yang baru pula.

"Normal baru menuntut ide-ide baru, produk baru, solusi baru, dan juga perilaku baru. Kalau kita masuk ke era new normal dengan ide baru namun produk lama, maka itu bukan normal baru," ujar Alex pada webinar  "How to Maintain Organization Effectiveness During the Pandemic of COVID-19" yang diselenggarakan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) di Jakarta, Rabu.

Alex menambahkan normal baru memiliki kaitan erat dengan vaksin dan virus COVID-19.

Sejumlah perubahan telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan BUMN seperti Pegadaian dan juga Bio Farma agar bisa beradaptasi pada era tatanan normal baru.

"Itu yang dilakukan Bio Farma yang sudah merancang pola kerja sedemikian rupa dan proteksi karyawan diutamakan. Begitu pula Pegadaian yang menggandeng penyanyi Didi Kempot untuk mengenalkan produknya kepada kalangan milenial serta mengumpulkan donasi untuk penanggulangan COVID-19," terang dia.

Baca juga: Kementerian: Normal baru menuntut BUMN kreatif dan inovatif
Baca juga: Psikolog: "resiliensi" penting dalam hadapi normal baru


Alex menjelaskan bahwa saat ini, Bangsa Indonesia baru masuk pada era tatanan normal baru. Dalam masa pandemi ini sebagian masyarakat sudah mulai disiplin, namun sebagian juga belum disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Untuk itu diperlukan kreativitas perusahaan BUMN. Kreativitas tersebut membutuhkan eksperimen.

"Keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru pula dan melakukan sejumlah percobaan. Era ini mendorong kita untuk bereksperimen," jelas Alex.

Pola pengelolaan organisasi yang hanya menunggu perintah atasan tidak cocok dengan era saat ini. Oleh karena itu, Alex mendorong agar para pemimpin perusahaan BUMN untuk memberikan keleluasaan agar karyawan BUMN bisa kreatif dan menghasilkan inovasi yang bermanfaat.

Ketua Umum FHCI, Herdy Harman, mengatakan pihaknya berupaya agar semua kegiatan FHCI bisa tetap diselenggarakan.

"Ditengah wabah ini, ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan. Kita masih diminta bantuan untuk menyiapkan relawan nonmedis yang ditempatkan di Wisma Atlet. Ini terus kita cari dan biayai. Hingga saat ini lebih dari 100 relawan nonmedis," kata Herdy.

Herdy menambahkan dalam waktu dekat pihaknya akan meluncurkan majalah digital mengenai forum human capital di lingkungan BUMN. Di dalam majalah digital itu, semua kajian, artikel dan praktik baik pengelolaan sumber daya akan dituliskan.

Baca juga: Pengamat: Kelompok rentan perlu perhatian dalam adaptasi normal baru
Baca juga: Pengamat: Bukan atur transportasi, tapi pola kegiatan manusianya

Pewarta: Indriani
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2020