Jakarta, 16/9 (ANTARA) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik minta pelaku industri pariwisata Indonesia hendaknya tidak mencari-cari kesempatan, dalam memanfaatkan situasi musim liburan Idul Fitri (Lebaran) maupun liburan hari besar lainnya dengan mengeruk keuntungan berlebihan.

     "Sudah banyak laporan pengaduan yang masuk ke saya masalah ini. Cara seperti ini jelas tidak baik dalam perkembangan pariwisata Indonesia, malah merusak citra dan image pariwisata kita yang kita bangun sejak lama," kata Menbudpar Jero Wacik di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Selasa (15/09).

     Menbudpar mengatakan, memberi pelayanan dengan cara menipu, mengibulin, membohongi kepada wisatawan nusantara (wisnus) dan mancanegara (wisman) jelas bertentangan dengan kaidah Sapta Pesona, yang menjadi pegangan prinsip pariwisata nasional.

     Dicontohkan aksi tipu-tipu wisatawan itu sering terjadi di Pasar seni Sukowati Bali dengan menaikkan harga souvenir, makanan dan minuman yang sangat tidak wajar, sehingga merugikan wisatawan. Misalnya harga sebutir kelapa muda yang harga biasanya Rp 2.500 lantaran banyak pembeli langsung dinaikkan menjadi Rp10.000.

     Lebih parah lagi di pantai Kuta Bali, saat turis memilih barang yang disukai dan disepakati harga namun saat turis keburu-buru naik bus rombongan, oleh pedagang asongan diganti dengan barang yang lain.

     "Kasus seperti ini sering terjadi. Apalagi masalah ini terjadi di tempat pariwisata kelas dunia, seperti Bali. Ini kan keterlaluan. Tolong jangan ada lagi wisatawan dibohongi, ditipu, dikibulin karena dampak negatifnya sangat luas bagi pariwisata kita," ungkap Menbudpar.

     Menbudpar mengatakan, jika wisatawan itu dirugikan maka turis itu enggan datang lagi ke daerah itu, bahkan bisa jadi wisatawan akan ngomong dengan teman-temannya karena diperlakukan tidak benar saat berwisata di daerah itu. Kondisi ini diperparah jika mereka mengeluh lewat dunia maya, internet yang membuat pariwisata nasional menjadi tercemar. "Kami tidak henti-hentinya mengajak semua pihak untuk terus melakukan kampanye Sadar Wisata," katanya.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Surya Dharma, Kepala Pusat Penerangan dan Humas, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009