Jakarta (ANTARA) - Panitia pelaksana Olimpiade Tokyo, yang penyelenggaraannya tertunda setahun karena pandemi COVID-19, masih berusaha memastikan ketersediaan penggunaan kampung atlet pada 23 Juli-8 Agustus 2021.

Pengamanan penggunaan kampung atlet itu menjadi salah satu ganjalan dari fasilitas serta arena Olimpiade Tokyo, pasalnya apartemen yang dibangun di komplek baru itu itu sebagian besar sudah terjual kepada pihak swasta untuk dipakai selepas jadwal awal Olimpiade Tokyo yakni 24 Juli-9 Agustus 2020.

Panpel Olimpiade menggandeng Pemerintah Metropolitan Tokyo (TMG) untuk bernegosiasi dengan 11 perusahaan konstruksi yang terlibat dalam pembangunan dan penjualan apartemen di kampung atlet tersebut, agar bisa digunakan ketika Olimpiade Tokyo digelar tahun depan.

Baca juga: 80 persen arena telah dipastikan untuk Olimpiade tahun depan

Selain kampung atlet, gedung serbaguna Tokyo Big Sight juga menjadi salah satu kendala dari lokasi penyelenggaraan Olimpiade Tokyo tahun depan.

Tokyo Big Sight sedianya digunakan untuk media center bagi para awak peliput pesta olahraga empat tahunan tersebut.

Namun, gedung itu dilaporkan sudah dipesan oleh berbagai pihak untuk digunakan ketika tanggal Olimpiade Tokyo digelar.

"Terkait Tokyo Big Sight, yang akan digunakan Media Center Internasional (IPC) dan Media Center Utama (MPC), memang dimiliki oleh pemerintah Tokyo, tetapi sudah banyak pemesanan untuk dipakai pihak lain tahun depan," kata CEO Tokyo 2020, Toshiro Muto, sebagaimana dilaporkan Reuters, Jumat.

"Oleh karena itu, kami terus bekerja sama dengan TMG untuk mengkoordinasikan penjadwalan," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Jajak pendapat: Dua pertiga sponsor tidak yakin dengan Olimpiade Tokyo
Baca juga: Olimpiade Tokyo akan digelar sederhana


Sementara itu, di luar kampung atlet dan Tokyo Big Sight, 80 persen fasilitas yang direncanakan dipakai untuk Olimpiade Tokyo seusai jadwal awal sudah dipastikan ketersediannya guna penyelenggaraan tahun depan.

Salah satu yang sudah dipastikan bisa dipakai adalah Stadion Nasional, yang bakal menjadi lokasi upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade Tokyo.

"Kami berharap bisa memakai arena-arena yang sama untuk setiap cabang olahraga tahun depan," kata Muto.

"Tentu ada sejumlah penyesuaian, tetapi 80 persen dari fasilitas yang memang direncanakan dipakai dalam jadwal awal, dipastikan bisa dipakai tahun depan," ujarnya melengkapi.

Sebagai informasi, Olimpiade Tokyo sedianya digelar di 43 arena dan fasilitas, termasuk di antaranya delapan yang secara khusus dibangun baru untuk menggelar pesta olahraga akbar empat tahunan itu.

Baca juga: Keputusan pelaksanaan Olimpiade Tokyo tunggu hingga musim semi
Baca juga: Ketua IOC konsultasi dengan anggota terkait dampak pandemi
Baca juga: Panitia Tokyo 2020 kecam parodi logo Olimpiade

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020