Palu (ANTARA) - Dalam waktu satu bulan, Daerah Sulawesi Tengah bisa diguncang hingga ratusan kali gempa.

Hasil analisis BMKG Geofisika Palu, pada bulan April kemarin terjadi 119 kali gempa dan bulan Mei terjadi sebanyak 99 kali gempa. Berdasarkan data yang ada, gempa dangkal mendominasi gempa tersebut.

Rentang kedalaman gempa sendiri dibagi dalam tiga zona, yakni gempa dangkal (0-70 km), gempa menengah (70-300 km) dan gempa dalam (300-700 km).

Iza, Staf Operasional BMKG Geofisika Palu, mengungkapkan meskipun ratusan kali terjadi, skala guncangan gempa relatif kecil, antara 2 hingga 4.0 Skala Richter.

Baca juga: Dua kali penyintas gempa Sulteng jalani puasa ramadhan di huntara

Baca juga: Palu diguncang dua gempa magnitudo 3 dan 2,1


Ia juga menjelaskan tentang bahaya gempa dangkal. Hal tersebut dapat berbahaya, jika titik lokasi gempa berada di pemukiman padat penduduk dengan kekuatan berskala besar.

''Bisa berbahaya juga kalau titiknya di pemukiman warga, karena bisa merusak bangunan. Tapi bisa saja kalau skalanya kecil merusak, karena struktur bangunan yang tidak baik'' ungkapnya

Sebagaimana dari peta distribusi lokasi pusat gempa oleh BMKG Palu, gempa dangkal ini dominan terjadi di lajur sesar-sesar utama. seperti Sesar Matano, Sesar Palu Koro, Sesar Sausu dan Sesar Tokararu.

''Ada beberapa sesar di Sulteng karena struktur geologinya sangat unik.'' katanya

Gempa bumi dangkal yang terjadi terakhir kali di Sulawesi Tengah dengan kekuatan berskala besar terjadi di wilayah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, dengan kekuatan magnitudo  5.1 di kedalaman gempa 10 Km.

''Terakhir kemarin magnitudo 5.1 gempa dangkal di Kabupaten Banggai, tapi tidak ada laporan kerusakan,'' katanya.*

Baca juga: Warga berhamburan, Palu diguncang gempa bumi 5,1 magnitudo

Baca juga: Masyarakat diimbau tetap waspada pascagempa Sigi

Pewarta: Rangga Musabar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020