Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Jerman akan meluncurkan aplikasi pelacakan kontak COVID-19 pekan ini, dikutip dari Reuters pada Senin.

Aplikasi tersebut akan menggunakan Bluetooth jarak pendek untuk mengontak orang-orang yang mungkin telah terpapar oleh seseorang yang terkena virus corona, dan tidak bergantung pada basis data terpusat.

Pelacakan kontak melibatkan orang yang terinfeksi untuk mengetahui di mana mereka berada dan dengan siapa mereka mungkin berhubungan, dengan tujuan memperlambat penyebaran virus.

Baca juga: WHO siapkan aplikasi corona untuk periksa gejala dan lacak kontak

Sementara beberapa negara lain, termasuk Indonesia, telah meluncurkan aplikasi pelacakan kontak, kemajuan lebih lambat tampak di Amerika Serikat yang mengkhawatirkan tentang privasi dan akurasi.

Selain itu, Jerman akan melonggarkan pembatasan perjalanannya untuk negara-negara Uni Eropa dan Inggris pada hari Senin.

Baca juga: Penumpang kereta di Tokyo bisa pantau kondisi gerbong lewat aplikasi

Baca juga: Aplikasi ponsel ini bisa kirimkan sorak-sorai dari rumah ke stadion

Baca juga: Lawan corona, India rilis aplikasi pelacak kontak di ponsel murah

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020