Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih menyebut panduan normal baru yang mereka keluarkan Selasa (16/6) kemarin sebagai "lampu kuning" untuk rencana kelanjutan Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2020, yang tertangguhkan sejak pertengahan Maret karena pandemi COVID-19.

Pasalnya, menurut Danny, pada akhirnya perizinan penyelenggaraan IBL 2020 bakal tergantung dengan keputusan para pemangku wewenang di wilayah yang bakal dipakai untuk melanjutkan kompetisi bola basket tertinggi Indonesia itu.

"IBL mengumumkan September itu kan rencana, tetapi semua harus dikembalikan kepada izin dari daerah dan Perbasi selanjutnya mengontrol apakah memang sudah bisa atau tidak," kata Danny dalam temu media virtual pada Rabu.

"Jadi panduan ini lampu kuning lebih tepatnya, karena bisa jadi lanjut atau tidak," ujarnya menambahkan.

Baca juga: IBL sepakati beberapa syarat untuk lanjutkan musim 2020
Baca juga: IBL diskusikan opsi lanjutkan kompetisi tanpa penonton


IBL sebelumnya mengumumkan rencana mereka melanjutkan kompetisi musim 2020, yang sudah berlangsung enam seri, pada 4 September s.d. 5 Oktober dengan Jakarta dan Yogyakarta sebagai opsi lokasi penyelenggaraan.

Sementara itu, Perbasi pada Selasa (16/6) menerbitkan panduan aktivitas bola basket di masa normal baru yang mewajibkan setiap penyelenggaraan dilakukan dengan koordinasi intensif bersama Satgas COVID-19 di masing-masing daerah.

Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah pada Selasa (16/6) menyebut panduan itu sejalan dengan masukan yang mereka sampaikan ke Perbasi, tapi pihaknya berencana untuk menyusun protokol yang lebih terperinci guna bisa melanjutkan musim.

Baca juga: PP Perbasi rilis panduan normal baru untuk aktivitas bola basket
Baca juga: IBL puas dengan panduan normal baru dari PP Perbasi


Dalam panduan Perbasi, diatur bahwa setiap penyelenggara kompetisi bola basket harus mampu memenuhi kewajiban mengadakan tes swab COVID-19 secara berkala bagi para pemain, wasit dan semua pihak yang terlibat di dalamnya.

Selain itu, terkait perizinan penonton ada tiga kemungkinan yakni pertandingan tanpa penonton, pertandingan dihadiri maksimal 30 persen kapasitas penonton serta pertandingan dihadiri maksimal 60 persen kapasitas penonton dengan rentang usia 17-45 tahun yang sudah punya surat negatif hasil tes swab COVID-19.

Baca juga: Perbasi: terapan panduan normal baru harus koordinasi Satgas COVID-19
Baca juga: Kelanjutan pelatnas basket putra masih dikoordinasikan Perbasi-BTN

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020