Jakarta (ANTARA) - Jepang memutuskan untuk menarik pengajuan menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita 2023 beberapa hari sebelum badan FIFA mengadakan pemungutan suara untuk menentukan negara kandidat yang terpilih.

Jepang menjadi salah satu dari tiga negara yang mengajukan, selain Kolombia dan Australia-Selandia Baru. Awal bulan ini, FIFA menilai tawaran bersama dari Australia-Selandia Baru merupakan pilihan yang terbaik untuk menjadi tuan rumah turnamen, sementara Jepang berada di tempat kedua, demikian Reuters melaporkan, Senin.

Belum jelas alasan Jepang menarik diri dari pengajuan tuan rumah Piala Dunia Wanita 2023.

Baca juga: FIFA tidak akan hentikan investasi ke sepak bola wanita akibat corona

Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) belum bisa dimintai komentar terkait hal ini. Asosiasi Sepak Bola Australia yang mengetahui laporan itu juga enggan mengomentari tawaran negara lain.

Sejauh ini Jepang belum pernah menggelar Piala Dunia Wanita namun telah berpengalaman menggelar Piala Dunia pada tahun 2002 bersama negara tetangga Korea Selatan.

Tim sepak bola wanita Jepang memenangi Piala Dunia 2011, sebuah hasil yang mengagetkan tim Amerika Serikat di babak final.

Baca juga: Delapan negara bersaing jadi tuan rumah Piala Dunia Putri 2023
Baca juga: FIFA desak Iran izinkan wanita saksikan kualifikasi Piala Dunia 2020

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020