Orang-orang ingin mengubah peran perempuan dan itu adalah salah satu latar belakang feminisme, tetapi tradisi di Meksiko adalah bahwa anak perempuanlah yang paling peduli pada orang tua. Kami laki-laki kurang dekat
Mexico City (ANTARA) - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dikritik karena pernyataannya yang dianggap seksis, dengan menyarankan tradisi perempuan tinggal di rumah untuk merawat anggota keluarga yang lebih tua sebagai kunci untuk memerangi pandemi virus corona.

Ini bukan kali pertama pemimpin berusia 66 tahun itu dituduh membuat pernyataan yang tidak sensitif dan kurang empati terhadap perempuan.

"Orang-orang ingin mengubah peran perempuan dan itu adalah salah satu latar belakang feminisme, tetapi tradisi di Meksiko adalah bahwa anak perempuanlah yang paling peduli pada orang tua. Kami laki-laki kurang dekat," kata Lopez Obrador, Kamis (25/6).

Sementara para manula di panti jompo di Eropa menderita pandemi, para tetua Meksiko dibantu oleh kebiasaan dirawat di rumah, kata dia, seraya menambahkan bahwa "keluarga Meksiko adalah lembaga jaminan sosial paling penting" di negara itu.

Merespons pernyataan tersebut, seorang anggota parlemen dari partai Gerakan Warga Negara Martha Tagle menafsirkan maksud Lopez Obrador bahwa laki-laki tidak bertanggungjawab sementara perempuan lazim dibebani pekerjaan yang tidak dibayar.

"Tradisi itu mengacu pada kejantanan, sedangkan feminisme ingin mengubah peran, transformasi sejati," cuit Martha Tagle di Twitter.

Baca juga: Tingkat pembunuhan perempuan di Meksiko meningkat di tengah pandemi


Tagar AmloMachista, atau seksis AMLO yang merujuk pada inisial presiden, menjadi tren.

"AmloMachista bersikeras mengirim perempuan untuk menjadi 'pengasuh', tetapi kami memiliki berita untuknya, kami adalah warga negara dan kami adalah feminis yang tidak akan lagi mentolerir kebencian kepresidenan terhadap perempuan," tulis Claudia Castello, yang menyebut dirinya sosiolog dan feminis, dalam akun Twitternya.

Reaksi Lopez Obrador awal tahun ini terhadap kritik terhadap pemerintahannya atas pembunuhan brutal terhadap wanita di Meksiko membuat para feminis marah dan merusak dukungan diantara para pemilih wanita.

Lopez Obrador telah dikecam karena menangani wabah dengan tidak cukup serius dan terlalu cepat membuka kembali ekonomi Meksiko.

Meksiko memiliki angka kematian tertinggi ketujuh di dunia dengan 25.060 kematian dan 202.951 kasus virus corona.

Sumber: Reuters

Baca juga: Serangan bersenjata di Meksiko tewaskan belasan orang

Baca juga: Menkeu Meksiko positif corona

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020