Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita bidang humaniora kemarin menjadi perhatian banyak pembaca mulai dari penambahan jumlah pasien sembuh dari COVID-19 hingga fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan bahwa Muslim yang meninggal akibat COVID-19 adalah syahid.

1. Pasien sembuh COVID-19 menjadi 21.333 orang

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan hingga Jumat (26/6) pukul 12.00 WIB, pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 bertambah 884, sehingga totalnya menjadi 21.333 orang.

"Menjaga jarak ini menjadi kunci, di samping menggunakan masker," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB di Jakarta, Jumat (26/6).

2. Muslim Rohingya di Aceh jalan tes cepat

Wali Kota Lhokseumawe, Aceh Suaidi Yahya menyatakan bahwa sebanyak 94 Muslim Rohingya yang sebelumnya terdampar di Kabupaten Aceh Utara telah menjalani tes cepat terkait COVID-19.

"Kami melakukan tes cepat untuk memastikan bahwa masyarakat etnis Muslim Rohingya ini terhindar dari penularan COVID-19," kata Suaidi di Kota Lhokseumawe, Jumat.

3. Penumpang KRL antusias jalani tes cepat di Stasiun Bogor

Penumpang kereta commuter line atau kereta rel listrik (KRL) tampak antusias mendaftar dan menjalani tes cepat yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Kesehatan di Stasiun Bogor pada Jumat (26/6) sore.

Dinas Kesehatan Jawa Barat menyiapkan sekitar 500 paket perlengkapan tes cepat serta ratusan paket perlengkapan tes usap. Peserta yang hasll tesnya negatif akan mendapatkan surat kesehatan sehat.

4. MUI fatwakan korban jiwa COVID-19 syahid

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Ni'am Sholeh menyebutkan bahwa Muslim yang meninggal dunia saat tengah berikhtiar melawan COVID-19 dapat dikategorikan sebagai syahid.

Dia juga menyatakan bahwa pengurusan jenazah yang selama ini dilakukan terhadap pasien COVID-19 sudah sesuai syariat Islam berdasarkan Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020.

5. Kemendikbud prioritas siapkan pendidikan jarak jauh

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan penyiapan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) untuk tahun ajaran baru 2020/2021 menjadi prioritas utama.

"Persiapan PJJ untuk tahun ajaran baru akan menjadi prioritas utama," ujar Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad di Jakarta, Jumat (26/6). 

 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020