Dengan adanya pandemi ini, transformasi digital menjadi suatu keharusan. Migrasi dari offline ke online adalah sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat. Berbagai negara sudah mendorong digitalisasi ekonomi agar tidak ketinggalan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan transformasi digital yang saat ini sedang berkembang pesat dapat mempercepat pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Saat peluncuran Program Dukungan UMKM Indonesia-GrabForGood 2020 #TerusUsaha di Jakarta, Selasa, Airlangga mengatakan pemanfaatan transformasi digital tersebut juga telah didukung oleh momentum adanya pandemi COVID-19.

Menurut dia, selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), infrastruktur dan layanan digital terbukti menjadi tulang punggung bagi berbagai kegiatan produktif, seperti bekerja, berjualan, dan belajar dari rumah.

"Dengan adanya pandemi ini, transformasi digital menjadi suatu keharusan. Migrasi dari offline ke online adalah sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat. Berbagai negara sudah mendorong digitalisasi ekonomi agar tidak ketinggalan," katanya.

Ia menambahkan transformasi digital tersebut tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tapi juga mendorong inklusivitas.

Oleh karena itu, pemerintah telah berkomitmen menciptakan lingkungan berusaha yang nyaman bagi para pelaku UMKM untuk berbisnis secara online atau dalam jaringan (daring).

Mantan menteri perindustrian ini juga memastikan pendampingan dan pelatihan secara konsisten dan berkelanjutan juga diperlukan agar UMKM dapat bertahan dan berkembang dalam ekosistem digital.

"Tentu dengan digitalisasi, jumlah rantai pasokan akan semakin berkurang sehingga akan tercapai efisiensi. Seperti tadi warung sembako berbasis online, itu juga harus diapresiasi dan kita berharap akan makin banyak yang serupa," kata Airlangga.

Selain itu, tambah dia, pemerintah juga mendorong agar transaksi dagang berbasis elektronik atau e-commerce dapat menjadi instrumen pemerataan ekonomi.

Namun, meski sebagian besar masyarakat dapat mengadopsi digital dengan mudah, masih ada kelompok lain yang belum dapat mengakses atau memanfaatkan layanan digital.

"Pemerintah akan mendorong cost dari digitalisasi ini bisa semakin murah. Harga dari smartphone juga diharapkan akan lebih terjangkau, dengan demikian lebih banyak lagi orang yang bisa menggunakan smartphone," katanya.

Saat ini, pemerintah terus fokus untuk mengawal masa transisi PSBB menuju tatanan normal baru agar penyebaran wabah dalam gelombang kedua tidak terjadi, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

"Pemerintah mempersiapkan agar situasi new normal ini bisa dioptimalkan antara pencegahan penyebaran virus (safeguard our lives) dan penyelamatan perekonomian (safeguard our livelihoods)," ujarnya.

Para pemimpin negara di ASEAN juga menyepakati bahwa untuk menghentikan pandemi perlu adanya kerja sama dalam penemuan vaksin yang diharapkan dapat menjadi public goods atau tersedia untuk kemanusiaan.

"Indonesia sendiri sudah mengeluarkan Super Deduction Tax 300 persen untuk mendorong kegiatan penemuan vaksin tersebut," kata Airlangga.

Dalam kesempatan ini, Airlangga juga memberikan apresiasi kepada Grab atas komitmen dukungan terhadap UMKM tanah air melalui program GrabForGood 2020 #TerusUsaha.

"Inovasi dari Grab ini bisa menjadi solusi di situasi seperti ini. Saya juga berharap digitalisasi menjadi bagian dari kegiatan yang dilakukan dan diapresiasi oleh masyarakat," katanya.

Program ini didedikasikan untuk membantu UMKM agar dapat beradaptasi dan berkembang di era tatanan baru usai pandemi COVID-19. Komitmen ini juga sejalan dengan program #BanggaBuatanIndonesia yang diinisiasi oleh pemerintah.

Baca juga: Ini kata Direktur Telkom soal pentingnya transformasi ekonomi digital

Baca juga: Ilham Habibie: Covid-19 buat lompatan besar dalam transformasi digital

Baca juga: Pemerintah harap transformasi digital dukung pembangunan berkelanjutan


 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020