Pekanbaru (ANTARA) - Prajurit TNI pasukan pemelihara perdamaian Indonesia yang meninggal dunia saat bertugas di Misi MONUSCO, Republik Demokratik Kongo mendapat kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi.

Komandan Resor Militer 031 Wirabima Brigjen TNI Brigadir Jenderal M Syech Ismed kepada Antara di Pekanbaru, Rabu mengatakan prajurit TNI AD dari satuan Detasemen Peralatan 14 Pekanbaru Komando Distrik Militer I Bukit Barisan itu menyandang pangkat Pelda Anumerta Rama Wahyudi.

"Kenaikan pangkat sudah. Sekarang beliau Pelda Anumerta Rama Wahyudi," katanya.

Baca juga: Prajurit TNI gugur karena serangan kelompok bersenjata di Kongo

Rama Wahyudi yang sebelumnya berpangkat Sersan Mayor merupakan prajurit angkatan darat asal Kabupaten Kampar, Riau. Rama gugur akibat serangan kelompok bersenjata saat menjalankan tugas misi sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika pada 22 Juni 2020 lalu.

Selain mendapat penghargaan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, Ismed juga mengatakan jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kota Pekanbaru. Akan tetapi, dia mengatakan untuk proses pemakaman masih menunggu kepulangan jenazah yang hingga kini masih diurus oleh Mabes TNI AD.

Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco Letkol Czi M P Sibuea, mengatakan Serma Rama Wahyudi gugur karena serangan kelompok bersenjata saat menjalankan tugas misi sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika.

"Gugurnya prajurit TNI atas nama Serma Rama Wahyudi dan satu orang prajurit TNI yang terluka diakibatkan oleh serangan kelompok bersenjata di wilayah Makisabo, Kongo, Afrika pada Senin (22/6) pukul 17.30 waktu setempat," kata Sibuea dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu.

Baca juga: PBB minta Kongo usut tuntas kasus penyerangan pasukan perdamaian

Peristiwa tersebut terjadi pada saat tugas pengiriman ulang logistik ke Temporary Operation Base (TOB) bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco yang melaksanakan pembangunan jembatan Halulu sebagai sarana pendukung bagi masyarakat setempat.

"Namun, ketika perjalanan kembali ke COB (Central Operation Base), terjadi penghadangan dengan dihujani tembakan ke arah konvoi kendaraan angkut personel yang dikawal oleh dua unit kendaraan tempur APC Malawi Batalyon di wilayah Makisabo," kata Sibuea.

Serangan mendadak tersebut diduga dilakukan oleh Allied Democratic Forces (ADF), kelompok bersenjata yang berkonflik dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo.

Rama Wahyudi meninggal dunia akibat terkena tembakan yang menembus dada atas sebelah kiri, sementara satu prajurit TNI lainnya yang terluka saat ini mendapat perawatan di Rumah Sakit Level III Goma Monusco.

Baca juga: Komandan PMPP TNI jelaskan kronologis penembakan prajurit di Kongo

Baca juga: Jenazah Serma Rama Wahyudi akan segera dipulangkan

Baca juga: Anggota DPR minta Kemlu sikapi soal Prajurit TNI yang gugur di Kongo

Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020