Tokyo (ANTARA) - Kasus baru COVID-19 di Tokyo meningkat, namun juru bicara pemerintah pada Jumat mengatakan Jepang tidak perlu memberlakukan kembali keadaan darurat dalam mengatasi penyebaran wabah virus corona jenis baru tersebut.  

Kasus-kasus baru COVID-19 itu sebagian besar terjadi di  kalangan orang berusia 20-an dan 30-an, kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga kepada wartawan. Suga juga menyebutkan bahwa jumlah kasus serius COVID-19 menurun.

Jumlah kasus baru harian di Tokyo telah melebihi 50 selama pekan lalu dan ibu kota Jepang itu pada Jumat melaporkan lebih dari 120 kasus. Angka itu merupakan kenaikan dari 107 kasus pada hari sebelumnya, seperti dilaporkan surat kabar Nikkei.

Kenaikan kasus baru harian itu terjadi saat virus menyebar di kalangan pekerja di tempat-tempat kehidupan malam.

Sebelumnya, status keadaan darurat di Jepang dicabut pada 25 Mei.

Topik pandemi COVID-19 mendominasi kampanye pemilihan gubernur Tokyo, yang berlangsung pada Minggu. Gubernur petahana Yuriko Koike tampaknya siap menang dengan mudah.

Status keadaan darurat memberi otoritas hukum yang lebih kuat bagi para gubernur di 47 prefektur Jepang untuk mendesak warga agar tetap tinggal di rumah dan menutup bisnis. Namun, hukuman denda atau penangkapan karena ketidakpatuhan tidak diterapkan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Jepang mungkin terapkan kembali status darurat bila kondisi memburuk

Baca juga: Disneyland dan DisneySea Tokyo resmi dibuka lagi

Baca juga: Hasil polling : setengah penduduk Tokyo tolak Olimpiade tahun depan


 

Berwisata ke Kuil Sensoji Tokyo

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020