Sungailiat,Bangka (ANTARA) - Wakil Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Syahbudin menyesalkan tindakan kepala Desa Cit Kecamatan Riausilip, berinisial AD (51) yang menghalangi penyelidikan tambang timah ilegal oleh penegakan hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLKH).

"Saya menyesalkan tindakan yang dilakukan AD, sehingga terpaksa ditetapkan tersangka oleh penyidik penegakan hukum KLKH karena diduga menghalangi operasi penindakan dan penyidikan tambang timah ilegal," katanya di Sungailiat, Senin.

Baca juga: Polisi Bangka Tengah tutup tambang bijih timah ilegal

Wakil bupati itu menyarankan AD, untuk tetap menghormati dan menaati proses hukum yang berlaku sebagai wujud warga negara yang baik dan taat hukum.

"Kami masih akan mempelajari perkembangan kasus tersebut melalui bagian hukum untuk menentukan sikap apakah pemerintah Kabupaten Bangka akan memberikan perlindungan hukum atau tidak," kata wakil bupati.

Dia mengingatkan seluruh kepala desa dan aparatur pemerintah Kabupaten Bangka lainnya, agar bekerja sesuai dengan aturan, fokus bekerja memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

"Kejadian yang menimpa AD hendaknya menjadi pelajaran penting seluruh kepala desa lainnya termasuk aparatur pemerintah agar jangan melakukan tindakan pelanggaran hukum," katanya.

Baca juga: Bangka Barat hentikan tambang liar bijih timah di Sungai Buluh

Syahbudin menyarankan agar tidak melakukan tindakan pelanggaran terlebih dalam kondisi pandemi COVID-19 yang berdampak besar pada penurunan ekonomi, sosial serta tatanan lainnya di masyarakat. Kondisi ini memerlukan penanganan dan kerja sama yang serius mulai dari pemerintah tingkat bawah sampai ke pusat.

"Saya imbau seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mendukung program pemerintah daerah guna kepentingan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Baca juga: Satu orang tewas dalam kecelakaan tambang di Bangka Barat

Baca juga: Warga empat kelurahan di Bangka Tengah tolak tambang timah ilegal




 

Pewarta: Kasmono
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020