Sukabumi (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menyerahkan bantuan kepada Pondok Pesantren Assobariyyah, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu, di sela kunjungan kerjanya meninjau penanganan COVID-19 di wilayah tersebut.

Dalam sambutannya Wapres mengatakan secara keseluruhan pemerintah menyiapkan bantuan bagi pondok pesantren untuk pencegahan penyebaran COVID-19 dengan total anggaran senilai Rp2,6 triliun.

"Untuk membantu pesantren dan pendidikan Islam diniyah, termasuk pendidikan Al Qur'an pemerintah menyediakan dana Rp2,6 triliun rupiah," ujar Wapres saat mengunjungi dan menyalurkan bantuan di Pondok Pesantren Assobariyyah di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu.

Sebagai informasi, program bantuan dana untuk pesantren dan sekolah keagamaan berbasis asrama lainnya dibahas secara khusus oleh Wapres dengan para menteri terkait seperti Menko PMK, Menteri Keuangan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Menteri Desa dan PDT, Menteri PU dan Perumahan Rakyat, serta pejabat lainnya pada rapat khusus tanggal 10 Juni 2020.

Baca juga: Pemberdayaan pesantren dan upaya pemerintah atasi COVID-19

Baca juga: Wapres: Pesantren jangan jadi pusat penularan baru COVID-19


Kunjungan Wapres ke Sukabumi, Rabu, merupakan salah satu bentuk realisasi dari program tersebut.

Wapres menjelaskan, bahwa besaran dana yang diberikan kepada pesantren-pesantren dan sekolah berasrama lainnya bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan urgensinya dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bebas COVID-19.

"Pesantren ini diberi dana untuk sarana cuci tangan, untuk masker, untuk lain-lain. Ada yang Rp50 juta, ada yang Rp40 juta, ada yang Rp22 juta satu pesantren," katanya.

Perhatian khusus pemerintah kepada sekolah berasrama, menurut Wapres, karena keyakinan pemerintah bahwa sekolah berasrama apabila dikelola dan difasilitasi dengan baik, dianggap relatif lebih aman karena mobilisasi siswa yang terbatas.

"Karena kita yakin kalau pesantren itu dipersiapkan dengan baik, diatur dengan baik, dia mungkin lebih aman dibanding pendidikan di luar pesantren karena di luar pesantren itu kan bolak-balik, ke rumah balik lagi, naik angkot, tapi kalau di pesantren kan dikarantina," kata Wapres.*

Baca juga: Wapres: Bahaya COVID-19 dan ekonomi harus dihadapi sekaligus

Baca juga: Jelang kunjungan Wapres, PMI Kota Sukabumi semprot disinfektan lokasi

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020