Jakarta (ANTARA) - Mantan penyanyi cilik Tina Toon merasa kehilangan usai mendengar kabar duka dari pencipta lagu anak era 90-an Papa T Bob, pemilik nama lengkap Erwanda Lukas, yang meninggal dunia, Jumat.

"Aku kehilangan banget, sangat sedih," kata Tina dalam pesan suara, Jumat.

Tina mengatakan, dunia pencipta lagu anak hari ini telah kehilangan sosok penting.

Pemilik nama lengkap Agustina Hermanto berharap pencipta lagu anak ternama itu bisa beristirahat dengan tenang setelah April lalu dikabarkan menjalani perawatan di rumah sakit karena menderita diabetes dan gangguan pada paru-paru.

"Om Papa T Bob sudah enggak sakit lagi, karena kita tahu juga kemarin kan beliau sempat dirawat karena sakit dan kondisinya sempat membaik, tapi ternyata drop dan hari ini menghembuskan napas terakhir."

Baca juga: Pencipta lagu anak-anak Papa T Bob meninggal dunia

Baca juga: Pakar: Kasus Kekeyi justru tingkatkan "personal branding"


Tina sempat berkomunikasi dengan Papa T Bob saat masih dirawat di rumah sakit melalui pesan teks. Tina mengenang, Papa T Bob tetap semangat ingin kembali berkarya namun rencana itu masih tertunda karena pandemi COVID-19 yang membuat ruang gerak terbatas.

Mendiang juga ingin kembali bergerak dalam kampanye "Save Lagu Anak" bersama sekumpulan mantan penyanyi cilik yang ingin menyelamatkan lagu-lagu anak.

Single pertama Save Lagu Anak dibuat oleh Papa T Bob yang sebetulnya berencana membuat lagu baru lagi untuk mendorong orang-orang untuk memperkaya kembali lagu untuk pendengar belia.

Tina menuturkan, sebetulnya sudah ada rencana menggelar malam penggalangan dana untuk Papa T Bob pada 23 Juli mendatang, termasuk Save Lagu Anak.

"Belum terlaksana, masih digodok, tapi beliau sudah tiada. Yang penting, beliau sudah tenang, enggak sakit lagi," ujar Tina, mendoakan agar keluarga Papa T Bob diberi ketabahan.

Baca juga: Papa T Bob jalani perawatan karena diabetes

Baca juga: Dukungan mantan penyanyi cilik untuk kesembuhan Papa T Bob

Baca juga: Trio Kwek-kwek kembali reuni untuk Papa T. Bob

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020