Jakarta (ANTARA) - Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar tes cepat di Cibodas, Kota Tangerang, Banten, untuk membantu memutus rantai penyebaran COVID-19, seraya menekankan kepada masyarakat mengenai pentingnya mematuhi protokol kesehatan.

Ketua Pelaksana Harian Sub Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 BIN Brigjen TNI Irwan Mulyana, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan BIN menyiapkan 1.000 alat tes cepat untuk mengakomodasi masyarakat mengikuti kegiatan tersebut.

Baca juga: BIN semprotkan disinfektan di fasilitas publik putus COVID-19
Baca juga: BIN gelar tes cepat COVID-19 terhadap pegawai KPPN


Irwan menjelaskan pertimbangan penunjukan lokasi tes cepat tersebut merupakan permintaan dari Pemerintah Kota Tangerang karena dianggap rawan penyebaran COVID-19 dibanding wilayah lain di Tangerang Kota.

"Kami membantu pemerintah daerah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yang saat ini melanda bangsa kita. Pemilihan lokasi ini berdasarkan permintaan dari Pemerintah Kota Tangerang karena mungkin atas pertimbangan pemerintah kota cukup rawan," jelasnya

Lebih lanjut, Irwan mengajak masyarakat semua pihak untuk mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah, sebab tidak ada arti bila tes cepat atau tes usap atau "swab test" (PCR test) dilakukan masif jika masyarakat mengabaikan protokol kesehatan.

"Ini tidak ada artinya apabila masyarakat tidak disiplin. Jadi, kunci utama dari kegiatan ini adalah kedisiplinan masyarakat. Masyarakat wajib untuk mengikuti aturan dari Pemerintah untuk jaga jarak, cuci tangan, menghindari kerumunan. Apabila kita memang harus berada di tempat kerumunan ya kembalinya kita harus segera mandi. Itu kunci utamanya. Ke depan kita akan menghadapi tatanan hidup baru. Kebiasaan-kebiasaan seperti ini harus menjadi terbiasa dalam kehidupan kita," pungkasnya.

Seperti biasanya, pada kegiatan yang merupakan arahan langsung Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan itu, BIN menerjunkan dua unit Mobil Laboratorium PCR untuk melakukan tes usap serta dua unit mobil ambulans.

Mobil laboratorium milik BIN diperuntukkan bagi warga yang hasil pemeriksaannya menunjukkan reaktif sehingga perlu dipastikan dengan tes usap yang hasilnya bisa diketahui dalam waktu lima jam.

Baca juga: Tes cepat BIN di Pamulang, 10 orang reaktif COVID-19
Baca juga: Tiga hari tes cepat di Bandung, BIN temukan 8 positif COVID-19


Mobile Laboratorium COVID-19 ini, merupakan laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang bersertifikat internasional pertama di Indonesia.

Selain itu, BIN juga mengerahkan 40 tenaga medis dari Medical of Intelligence untuk menangani pegawai Pemerintah Kota Tangerang mengikuti tes cepat dan tes usap COVID-19.

Sementara itu, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah menyampaikan terima kasih atas bantuan tes cepat gratis dari BIN yang sangat membantu upaya Pemkot Tangerang untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Kami atas pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang mengucapkan terima kasih buat jajaran 'medical intelligence', yang hari ini melaksanakan pemeriksaan 'rapid test' dan 'PCR test'. Mudah-mudahan, ini membantu kami pemerintah daerah dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 di Kota Tangerang," katanya.

Meski tren kasus positif COVID-19 di Tangerang Kota cenderung menurun dalam beberapa pekan terakhir, Arief mengatakan Kota Tangerang masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pembatasan Sosial Berskala Lingkungan (PSBL), selain gencar melakukan razia wajib pakai masker.

"Kita punya semangat yang luar biasa. Artinya keselamatan menjadi yang utama meskipun aktivitas masyarakat yang semakin meningkat. Jadi mudah-mudahan kita saling bergotong royong dan mawas diri," kata Arief.

Baca juga: Empat pegawai di Kantor Wali Kota Jakbar positif COVID-19

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020