Sebagai bentuk dukungan Pemulihan Ekonomi Nasional, kami siap meningkatkan penyaluran kredit digital dengan merangkul lebih banyak platfom daring.
Jakarta (ANTARA) - Bank Mandiri menggenjot penyaluran kredit bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui platform digital seperti perusahaan perdagangan daring dan teknologi finansial atau tekfin untuk pinjam meminjam.

"Sebagai bentuk dukungan Pemulihan Ekonomi Nasional, kami siap meningkatkan penyaluran kredit digital dengan merangkul lebih banyak platfom daring," kata Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Donsuwan Simatupang saat peluncuran digital lending UMKM di Jakarta, Jumat.

Saat ini bank BUMN ini memiliki kerja sama penyaluran kredit digital dengan tiga perusahaan perdagangan daring atau e-commerce yakni Bukalapak, Tokopedia, dan Shopee.

Baca juga: IPB-Bank Mandiri dirikan Innovation and Entrepreneurship Center

Selain itu, beberapa tekfin seperti Amartha, Crowde, Investree, Akseleran dan Koinworks.

Dari kerja sama itu, pihaknya telah menyalurkan kredit digital sebesar Rp192,8 miliar pada akhir Juni 2020 kepada 6.639 debitur.

Dia menjelaskan penyaluran kredit melalui kanal digital itu sudah diinisiasi sejak 2018 sebagai inovasi dan strategi bisnis yang diterapkan untuk mendukung pencapaian target menjadi bank digital modern di Tanah Air.

Baca juga: Bank Mandiri buka layanan interaktif via WhatsApp

Selain itu, lanjut dia, untuk membuka target pasar baru, yaitu pelaku usaha yang secara ukuran bisnis sudah layak, namun belum memenuhi kriteria bank.

"Ini merupakan strategi untuk memitigasi risiko dimana mitra platform digital menjadi referal calon debitur," katanya.

Selain itu, tambah Donsuwan, pemanfaatan teknologi informasi terkini oleh e-commerce maupun tekfin dalam penyediaan alternatif data sangat membantu perbankan untuk pengembangan nilai kredit sesuai dengan karakteristik UMKM untuk menyesuaikan dengan ekosistem digital.

"Jadi meskipun dilakukan secara daring, kami tetap memastikan pembiayaan model non tradisional ini akan memenuhi prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG)," katanya.

Baca juga: Mandiri gelontorkan dana pemerintah ke kredit padat karya dan pangan

Donsuwan mengungkapkan kolaborasi ini akan membuat industri perbankan lebih cepat beradaptasi pada perubahan di luar, seperti semakin berkembangnya model bisnis berbagi.

Salah satu contoh nyata adaptasi Bank Mandiri terhadap perkembangan digital adalah aplikasi Mandiri Pintar (Pinjaman Tanpa Ribet).

Aplikasi ini memangkas proses administrasi dalam pengajuan kredit mikro produktif karena nasabah tidak akan direpotkan lagi dengan permintaan dokumen dan persetujuan bisa diperoleh dalam 15 menit sejak permohonan diinput ke sistem oleh tenaga pemasar.

Baca juga: Bank Mandiri buka kantor cabang serba digital di Jakarta

Selain itu, nasabah maupun masyarakat juga tidak perlu mendatangi kantor cabang Bank Mandiri untuk mengajukan kredit mikro.

Melalui aplikasi ini, tenaga pemasar mikro Mandiri yang saat ini berjumlah lebih dari 6.700 orang dapat memproses kredit langsung dari lokasi nasabah berada.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020