Kendari (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menyatakan berdasarkan data sementara warga korban banjir yang terjadi di daerah itu terus meluas hingga ke 50 desa/kelurahan yang tersebar di 16 kecamatan hingga Ahad, pukul 15.00 Wita.

Kepala BPBD Konawe, Herianto Pagala mengatakan akibat banjir yang melanda daerah tersebut, kini jumlah warga terdampak menjadi 3.306 kepala keluarga (KK) 10.117 jiwa. Dari data tersebut, 3.114 jiwa mengungsi karena rumah mereka terendam.

"Hari ini desa dilanda banjir bertambah satu desa sehingga menjadi 50 desa di 16 kecamatan. Akibat banjir ini sebanyak 1.154 KK 3.114 jiwa mengungsi di Balai Desa, Gereja, pinggir jalan, rumah keluarga, gedung SMP dan tempat penggilingan," kata Herianto di Konawe, melalui via WhatsApp, Ahad.

Selain itu, Herianto mengungkapkan, ada empat desa yang paling parah yaitu Desa Laloika, Desa Ambulanu, Desa Wonua Monapa Kecamatan Pondidaha, dan Desa Waworaha Kecamatan Lambuya.

"Desa yang masih terisolasi akibat banjir masih tetap dua desa yaitu Desa Aleuti Kecamatan Padangguni dan Desa Lalomerui, Kecamatan Routa," kata Herianto.

Baca juga: Banjir di Konawe dera 8.314 jiwa, dua desa masih terisolasi

Baca juga: Bantu lansia korban banjir Konawe, UPT Kemensos turunkan tim


Herianto memaparkan ke-16 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Pondidaha, Wonggeduku, Lambuya, Tongauna Utara, Abuki, Bondoala, Puriala, Tongauna, Padangguni, Anggaberi, Roauta, Anggotoa, Kapoiala, Sampara, Amonggedo, dan Wawotobi.

Sementara ke-50 desa yang dilanda banjir di antaranya di Kecamatan Pondidaha yakni Desa Laloika sebanyak 75 KK, Desa Wonua Monapa 161 KK, Desa Ahuwawatu 56 KK, Desa Sulemandara 113 KK, Desa Lalonggotomi 162 KK, Keluarahan Pondidaha 30 KK, Desa Belatu 37 KK, Desa Mundudowu 26 KK, Desa Amesiu 19 KK, Desa Ambulaanu 140 KK.
 
Banjir yang merendam sejumlah rumah di Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Air meredam rumah warga hingga setinggi atap rumah. (ANTARA/Harianto)


Di Kecamatan Wonggeduku, desa yang dilanda banjir adalah Desa Dawi-dawi 183 KK, Desa Lalousu 100 KK, Kelurahan Puuduria 77 KK, Desa Langgonawe 77 KK, Desa Anggoro 29 KK, Desa Bendewuta 233 KK. Selnjutnya di Kecamatan Lambuya, Desa Waworaha 147 KK. Kemudian di Kecamatan Tongauna Utara yaitu Desa Olo Onua 50 KK.

Di Kecamatan Abuki yaitu Desa Anggoro 60 KK, Unaasi Jaya 9 KK. Kemudian di Kecamatan Bondoala yaitu Desa Rumbia 151 KK, Desa Lalonggaluku 17 KK, Desa Rambu Kongga 43 KK, Desa Pebunoha 84 KK, Desa Pebunoha Dalam 92 KK, Desa Diolo 150 KK, Kelurahan Laosu Jaya 141 KK, Kelurahan Lausu 138 KK.

Selanjutnya di Kecamatan Puriala yaitu Desa Wonua Morome 4 KK, Desa Watusa 20 KK, Kelurahan Watundehoa 62 KK, Desa Puusangi 16 KK.

Di Kecamatan Tongauna yaitu Desa Andeposandu 20 KK. Kemudian Kecamatan Pandangguni yaitu Desa Aleuti 23 KK, Desa Lerehoma 52 KK. Selanjutnya Kecamatan Anggaberi yaitu Desa Wunduongohi 97 KK, kelurahan Unaasi 3 KK. Kemudian dikecamatan Routa yaitu Desa Lalomerui 92 KK.

Di Kecamatan Anggotoa yaitu Desa Analahumbuti 55 KK. Kemudian Kecamatan Kapoiala yaitu Desa Muara Sampara 7 KK, Desa Lamendoro 50 KK, Desa Lalimbue 15 KK, Desa Kapoiala Baru 55 KK. Selanjutnya di Kecamatan Sampara yaitu Desa Bao-bao 9 KK, Kelurahan Sampara 4 KK, Desa Andepali 2 KK, Desa Andadowi 6 KK, Desa Polua 40 KK. Di Kecamatan Amonggedo yaitu Desa Dungguu 48 KK dan Kecamatan Wawotobi yaitu Kelurahan Palarahi 21 KK.

Herianto Pagala mengatakan dari data tersebut terdapat 120 jiwa bayi, balita bertambah menjadi 731 jiwa, lansia 635 jiwa, dan ibu hamil 130 jiwa dan disabilitas 6 jiwa.

Selain merendam rumah warga, banjir di Kabupaten Konawe tersebut juga merendam ratusan hektare tanaman padi, puluhan hektare tanaman cokelat, tanaman sayur dan hortikultura seperti di Desa Sulemandara, Desa Ambulaanu, Desa Dawi-dawi, Desa Langgonawe, dan Desa Bendewutu, Desa Puusangi.*

Baca juga: Banjir di Konawe meluas hingga mencapai 49 desa di 16 kecamatan

Baca juga: 14 kecamatan terdampak banjir Konawe

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020