Kita akan pakai (stadion) GBLA)
Jakarta (ANTARA) - Manajemen Persib Bandung tidak mau mengikuti langkah tim lainnya yang memilih bermain di sekitar wilayah Yogyakarta dan ingin tetap bermarkas di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dalam lanjutan Liga 1 Indonesia.

"Kita akan pakai (stadion) GBLA)," ujar Direktur PT. Persib Bandung Bermartabat Teddy Tjahyono yang dihubungi melalui pesan singkat telepon seluler dari Jakarta, Senin.

Persib sejatinya sudah lama tak menyentuh rumput Stadion GBLA karena adanya masalah dalam pembangunannya. Terakhir kali Maung Bandung bermarkas di stadion berkapasitas 38.000 penonton ini pada paruh pertama musim 2018.

Baca juga: Stadion GBLA siap dipakai Persib latihan dengan protokol COVID-19

Pada musim 2019, Supardi cs. tak bisa tampil di GBLA dan harus kembali ikut ke tetangganya yakni Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Soreang. Alasan kepindahan tersebut karena ada temuan struktur bangunan yang rusak.

Sementara pada lanjutan musim 2020 yang digelar Oktober mendatang, Persib akan kesulitan kembali menggunakan Si Jalak Harupat. Pasalnya, stadion tersebut direkomendasikan sebagai salah satu homebase Piala Dunia U-20, maka otomatis akan dilakukan pemugaran.

Namun pada 1 Juli lalu, manajemen Persib bersama Pemkot Bandung melakukan pemantauan untuk memastikan Stadion GBLA bisa digunakan sebagai tempat latihan Maung Bandung.

Baca juga: Persib cek persiapan terakhir Stadion GBLA sebelum memulai latihan

Pemkot Bandung pun memberi lampu hijau dan tinggal menunggu surat permohonan dari PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) selaku manajemen tim Persib Bandung namun hanya sebatas berlatih di stadion GBLA.

"Saya minta pihak pengguna (Persib) mengajukan dulu permohonan ke Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga). Nanti Dispora yang mengizinkan atau mengurus prosesnya. Sekarang tergantung dari Persib, calon pengguna lah ya, lebih cepat lebih baik," ujar Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat itu.

Baca juga: Igbonefo tanggapi santai meski tim belum memulai latihan

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020