"Kami sejak tahun 1990-an sudah memberi kesempatan kepada mahasiswa selama dua semester berada di luar kampus dalam program Job Training Programme van de Hotel Management School Leeuwarden di Belanda,"
Jakarta (ANTARA) - Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti Jakarta  menyatakan kebijakan Merdeka Belajar untuk episode Kampus Merdeka yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nadiem Makarim bukan hal baru karena sudah diterapkan sejak lama di kampus tersebut.

"Kami sejak tahun 1990-an sudah memberi kesempatan kepada mahasiswa selama dua semester berada di luar kampus dalam program Job Training Programme van de Hotel Management School Leeuwarden di Belanda," ujar Ketua STP Trisakti, Fetty Asmadiati, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan, hal yang dilakukan mahasiswa STP Trisakti selama diluar kampus, antara lain dua semester magang di lingkungan kerja pariwisata dan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) dengan mahasiswa lintas jurusan selama satu semester di desa yang dipilih.
Baca juga: Mendikbud: Kampus Merdeka hasilkan lulusan berdaya saing dan kreatif

"Program magang dilakukan dua semester agar mahasiswa dapat menggali pengalaman lebih baik di dunia kerja. Mereka juga wajib ikut KKN selama satu semester bagaimana bersatu padu membangun desa yang ditinggali. Kegiatan semacam itu penting untuk menumbuhkan empati terhadap orang lain," jelas dia.

Dia mengaku senang ketika metode pembelajaran tiga semester diluar kampus yang dilakukan, ternyata selaras dengan kebijakan pemerintah. Program tersebut akan terus diterapkan kampus, karena terbukti memberi manfaat yang luar biasa terhadap lulusan.

"Melalui program itu, mahasiswa dapat mengasah kemampuan dan jiwa kewirausahaannya melalui program inkubasi lewat wadah yang disebut In.Cube Enterprise. Ada 80 mahasiswa yang aktif menjalankan In.Cube ini," jelas dia.
Baca juga: Mengembangkan sumber pembelajaran yang amat luas lewat Kampus Merdeka

Dalam kesempatan yang sama, STP Trisakti menggelar wisuda perdana program double degree dengan Guilin Tourism University (GTU), China. Sebanyak 23 wisuda diwisuda dalam kesempatan tersebut.

"Ini sungguh membanggakan. Meski saat ini dunia pariwisata dunia sedang "hancur" karena pandemi COVID-19, namun mahasiswa tetap semangat dalam menuntut ilmu disana," kata Fetty.

Pelaksanaan wisuda digelar secara daring di kampus STP Trisakti Tanah Kusir Jakarta dan kampus GTU di Guanxi, China, pada Rabu. Acara wisuda juga dihadiri Ketua Yayasan Trisakti, Bimo Prakoso Djanadi dan sebagian orangtua mahasiswa.

Fetty menjelaskan, STP Trisakti memiliki program double degree dengan sejumlah kampus pariwisata terkemuka dari 4 negara. Disebutkan, The IMI Switzerland, Burapha University, Thailand, Dong-A University, Korea Selatan dan Guilin Tourim University, Cina. Program double degree lainnya sedang dirintis dengan James Cook University Australia.
Baca juga: Kemendikbud sebut dunia kerja terdisrupsi akibat transformasi

Pewarta: Indriani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020