masih ada 65 persen umat Islam di Indonesia yang masih buta aksara Al Quran
Padang (ANTARA) - Publikasi MTQ Nasional XXVII di Sumatera Barat diluncurkan secara virtual, Selasa dihadiri Menteri Agama Fachrul Razi dan sejumlah Dirjen Kementerian Agama di Jakarta, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno bersama jajaran di Padang dan para gubernur di seluruh Indonesia.

"Kami mengapresiasi Sumbar yang berkomitmen untuk melaksanakan dan mensukseskan MTQ Nasional XXVIII di Padang pada 12-21 November 2020, meski dalam kondisi yang tidak biasa," kata Mentri Fachrul Razi dari Jakarta.

Ia mengatakan pandemi COVID-19 jangan menjadi penghalang untuk produktif dan proaktif melaksanakan dan menjalankan berbagai kegiatan positif, termasuk MTQ.

MTQ penting artinya karena diharapkan bisa menjadi katalisator perubahan masyarakat jadi lebih baik. Karena itu MTQ jangan hanya jadi kontestasi semata tapi juga untuk menstimulasi umat agar mau mempelajari Al Quran dan memahami isi yang terkandung di dalamnya.

"Data kita saat ini masih ada 65 persen umat Islam di Indonesia yang masih buta aksara Al Quran. Angka itu sangat tinggi untuk negara yang mayoritas Muslim," ujarnya.

Hal itu juga akan berbanding lurus dengan tingkat pemahaman penghayatan yang berasal dari Al Quran. "Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memberantas buta aksara Al Quran ini," katanya.

Baca juga: Gubernur: MTQ Nasional Sumbar tetap ada penonton, tapi dibatasi

Baca juga: MTQ Nasional jadikan protokol kesehatan sebagai pedoman pelaksana


Dalam pelaksanaan MTQ XVIII dalam kondisi COVID-19, Menteri Agama Fachrul Razi berpesan lima hal yang harus dilakukan yaitu pertama, seluruh pihak harus berkomitmen penuh menerapkan protokol kesehatan di semua lini. Aspek regulasi dan anggaran untuk memastikan hal itu menjadi prioritas utama.

Kedua persoalan fisik dan non fisik seperti kesiapan kafilah, dewan hakim dan lainnya harus disiapkan sesuai kondisi.

Tiga, anggaran dari APBN APBD atau pihak ketiga harus transparan agar tidak menimbulkan kesulitan dalam pertanggungjawaban, ujarnya.

Empat, ujar Menag  setiap daerah berlomba dengan kemampuan sendiri, tidak ada peserta dari luar daerah untuk meraih kejayaan semata. Untuk memastikannya telah digunakan aplikasi e MTQ.

Terakhir, Fachrul Razi berharap pelaksanaan MTQ XXVIII dapat mengangkat dan membangkitkan syiar Islam yang lil alamin.

Sementara itu Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Ketua LPTQ Nasional, Kamaruddin Amin dalam laporannya mengatakan peluncuran MTQ Nasional hari ini adalah bentuk publikasi kesiapan Sumbar melaksanakan agenda tersebut meski di tengah pandemi COVID-19.

Perlombaan sendiri akan digelar secara langsung di Padang pada 12-21 November 2020.

"Kami berkomitmen untuk mensukseskan MTQ Nasional XXVIII dengan perencanaan yang antisipatif dan penerapan protokol kesehatan," katanya.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengutarakan rasa terima kasih atas kepercayaan semua pihak sehingga MTQ Nasional XXVIII di Padang tetap bisa terlaksana meski di tengah pandemi.

Ia meyakinkan, Sumbar sudah aman untuk dikunjungi. Penyebaran virus sudah melandai. Penerapan protokol kesehatan dengan disiplin juga mengurangi potensi penyebaran COVID-19.

Positive rate Sumbar 1,45 persen. Positive rate adalah rasio jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 berbanding total pemeriksaan spesimen suatu daerah.

Standar WHO untuk positive rate paling tinggi 5 persen. Artinya Sumbar sudah sangat baik karena berada jauh di bawah standar batas tertinggi itu.

Baca juga: Sumbar targetkan raih posisi enam besar MTQ Nasional XXVIII

Baca juga: BNPB bantu jembatan penunjang MTQ Nasional di Sumbar

 

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020