Jakarta (ANTARA News) - Penasihat ahli Kapolri Prof Kastorius Sinaga menjamin, institusi Polri tidak akan pernah mengerahkan massa untuk melakukan intimidasi dan bahkan bentrok dengan elemen masyarakat lainnya.

"Saya jamin itu karena memang tidak demikian politik moral kepolisian saat ini," katanya di Jakarta, Senin, menanggapi kericuhan yang sempat terjadi antara massa yang diduga dibayar dengan massa dari Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (Kompak) saat mereka berunjuk rasa di Bundaran HI, Minggu (29/11).

Sebelumnya, sekelompok orang tiba-tiba datang dan berteriak-teriak meminta agar massa Kompak yang sedang berunjuk rasa menuntut penuntasan kasus Bank Century tersebut dibubarkan.

Para penyerbu meneriakkan bahwa mereka mendukung Kapolri dan mereka juga mengaku dibayar untuk melakukan aksi tersebut.

Kastorius yang juga sosiolog Universitas Indonesia (UI) tersebut mengakui bahwa memang adanya gesekan massa itu akan membuka peluang untuk menstigmasi kepolisian secara kurang bijak, sementara faktanya tidaklah sedemikian itu.

"Dalam kondisi seperti sekarang ini, mereka (Polri) harus diberi semangat untuk memperbaiki diri dan stigmatisasi atau terus memojokkan kepolisian bisa memberi efek buruk secara institusi," ujarnya.

Apalagi, ia menambahkan, kasus Bank Century itu sangat sensitif dan mempunyai efek yang cukup besar terhadap elite-elite politik bangsa ini serta sangat rawan pula untuk mengkambinghitamkan pihak-pihak tertentu yang belum tentu benar.

Lebih lanjut ditegaskannya bahwa proses stigmatisasi polri secara berlebihan dan tidak proporsional seperti itu bisa saja dimanfaatkan oleh pihak-pihak eksternal agar muncul perpecahan yang lebih besar di tubuh Polri.

Namun demikian, Kastorius menambahkan, hingga saat ini dirinya belum melihat adanya perpecahan tersebut dan Polri juga sudah melakukan regenerasi internalnya secara mulus.

"Saya kira kepemimpinan polri masih punya legitimasi yang cukup kuat di internalnya. Selain itu kasus Bibit-Chandra kemarin juga sudah menjadi bahan refleksi kedepan," katanya.

Mengenai gencarnya gerakan masyarakat untuk mendukung penuntasan skandal Century itu, Kastorius menilai hingga fenomena itu masih positif sejauh tidak terjebak pada politik praktis.

"Sejauh masih dalam gerakan moral dan tidak terjebak pada politik praktis, saya sangat apresiatif," ujarnya.

Tapi juga harus dicermati bahwa situasi dan kondisi yang sedang tidak kondusif pada saat ini akan mudah memicu perpecahan dan anarkisme.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009