bandara baru ini akan beroperasi dengan maskapai yang ada di Bandara Beringin Muara Teweh, sambil menunggu persetujuan dari maskapai lainnya yang berjenis ATR 72 seperti Wing, Nam Air, Transnusa dan lainnya.
Muara Teweh (ANTARA) - Bandara Udara Haji Muhammad Sidik di Desa Trinsing, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, direncanakan beroperasi pada September 2020.

"Kami telah mengusulkan dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat mengenai peresmian dan operasional Bandara Haji Muhammad Sidik. Rencananya bandara ini akan diresmikan pada Agustus dan dapat beroperasional pada September 2020," kata Kepala Bandara Beringin Muara Teweh Djarot Nugroho kepada wartawan di Muara Teweh, Senin.

Menurut dia, pihaknya belum menerima informasi pasti dari pemerintah pusat terkait rencana peresmian Bandara Muhammad Sidik ini. “Diharapkan Presiden RI Joko Widodo dapat meresmikannya nanti," kata dia.

Baca juga: Bandara Juanda layani 50.692 penumpang domestik jelang Idul Adha

Dia mengatakan bahwa bandara baru ini akan beroperasi dengan maskapai yang ada di Bandara Beringin Muara Teweh, sambil menunggu persetujuan dari maskapai lainnya yang berjenis ATR 72 seperti Wing, Nam Air, Transnusa dan lainnya.

"Untuk jurusan penerbangan di Bandara Muhammad Sidik ini yakni dari Muara Teweh menuju Palangka Raya, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda dan sebaliknya,” jelasnya.

Djarot juga mengharapkan pemerintah daerah dan masyarakat dapat mendukung Bandara Muhammad Sidik agar terus berkembang dengan cara menggunakan maskapai di bandara ini untuk bepergian keluar daerah.

Baca juga: Bandara Bali sambut penerbangan pembukaan kunjungan wisatawan domestik

Bupati Barito Utara Nadalsyah menyatakan Bandara Muhammad Sidik ini nantinya akan menjadi sebuah kebanggaan bagi warga Barito Utara karena sesuai target Kementerian Perhubungan peresmiannya di tahun ini juga karena menjadi salah satu prioritas yang harus selesai tepat waktu.

Masyarakat khususnya Barito Utara sangat mendambakan Bandara Muhammad Sidik dapat beroperasi di tahun ini, sehingga tidak perlu lagi ke Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah atau pun ke provinsi tetangga seperti saat ini bila ingin bepergian.

"Tentu ini  akan menghemat biaya serta akan mendorong perekonomian dan tenaga kerja di daerah ini," kata Nadalsyah.

Pewarta: Kasriadi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020