Sorowako, Sulsel (ANTARA News) - Program Director untuk Institut Pengembangan Pendidikan Karakter Divisi dari Indonesia Heritage Foundation, Dewi Utama Faizah mengimbau agar anak-anak jangan dikarbit.

Sebab, ada kecenderungan orang tua menginginkan anaknya untuk menjalani akselerasi dalam pendidikannya dengan memperoleh pengayaan kecakapan-kecakapan akademik di dalam dan di luar sekolah, sehingga muncullah anak-anak ajaib dengan kepintaran intelektual luar biasa.

Namun, dikhawatirkan ada ketidakpatutan yang dilakukan oleh orang tua akibat ketidatahuannya, ujar Dewi Utama Faizah sebagai pembicara tunggal dalam Seminar Pendidikan Early Ripe Early Rote (Anak-anak Karbitan) di Gedung Ontaeluwu, Sorowako, Rabu.

Seminar yang dihadiri ratusan ibu-ibu ini diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Inco (IKI) untuk memberikan wawasan dan pengetahuan terutama bagi ibu-ibu dalam mendidik anak-anaknya.

Dalam seminar ini, Dewi banyak memberikan tips bagaimana mendidik anak sehingga terhindar sebagai anak-anak karbitan.

Menurut Dewi yang juga bekerja di Direktorat Pendidikan TK dan SD Ditjen Dikdasmen Departemen Pendidikan Nasional, banyak kesuksesan yang diraih anak saat ia menjadi anak, tapi tidak menjadi sesuatu yang bermakna dalam kehidupan anak ketika ia menjadi manusia dewasa.

"Harapan yang berlebihan, tekanan dari orang tua yang bertubi-tubi membuat anak-anak menjadi cepat mekar. Anak-anak menjadi miniatur orang dewasa. Di sisi lain media massa merangsang anak untuk cepat mekar seperti program TV yang tak pantas ditonton, yang memicu perilaku anak tumbuh kembang secara cepat." katanya.

Akibatnya kelak dapat menimbulkan gangguan kepribadian dan emosi pada anak Ketika menjadi dewasa, mereka menjadi dewasa yang kekanak-kanakan, ujarnya.

Idealnya, anak membutuhkan suatu proses dan waktu untuk dapat menemukan sendiri keistimewaan yang dimilikinya.

"Percayalah anak yang akan menemukan sendiri kekuatan di dirinya. Setiap anak memilik potensi yang hebat, berbeda dan unik," ujar Dewi.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009